kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan komisi perbankan dari bancassurance tumbuh pesat pada semester I


Selasa, 27 Juli 2021 / 20:43 WIB
Pendapatan komisi perbankan dari bancassurance tumbuh pesat pada semester I
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di?kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (25/5). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/05/2021.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mengalami tantangan memasarkan produk bancassurance di tengah peningkatan kasus Covid-19 sejak kuartal II 2021. Kebijakan PPKM yang diterapkan pemerintah guna menekan penyebaran Covid-19 membatasi interaksi antara tenaga pemasar dengan nasabah.

Meski demikian, bisnis bancassurance sejumlah bank sepanjang semester I masih mengalami pertumbuhan. Itu tercermin dari peningkatan fee based income (FBI) yang diterima dari bisnis tersebut. 

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, berhasil mencatatkan pemasaran bisnis baru bancassurance tumbuh 37% secara year on year (YoY). Sementara FBI yang diperoleh dari bisnis tersebut meningkat 30% YoY. 

Baca Juga: Ini upaya Bank Mandiri menggenjot penyaluran kredit ke sektor keuangan berkelanjutan

"Produk asuransi kesehatan menjadi penjualan utama dari bancassurance tersebut. Dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat, BCA dan mitra asuransi terus berusaha memberikan solusi bancassurance kepada para nasabah," kata EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn pada KONTAN, Selasa (27/7).

Hera bilang, BCA tetap berusaha memaksimalkan cara pemasaran yang aman dan nyaman yang dilakukan oleh pemasar asuransi lewat metode Digibuy. Selain itu, perseroan juga menjalankan beberapa program marketing serta promo cashback bagi nasabah yang melakukan leave contact atau  (menu meninggalkan data kontak) di aplikasi Welma sehingga nasabah bisa dihubungi tenaga pemasar asuransi. 

Sementara Commonwealth Bank mencatatkan pertumbuhan FBI dari bisnis bancassurance sebesar 15% YoY  di paruh pertama tahun ini walaupun penjualan produk agak tertekan menjelang akhir kuartal II  seiring meningkatnya kasus Covid-19.

Ivan Jaya, Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank menjelaskan, bancassurance  secara industri pada kuartal I telah menunjukkan pertumbuhan baik di tengah pandemi. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), saluran distribusi bancassurance pada periode itu menyumbang premi Rp 30,47 triliun atau naik 55,9% YoY. 

Baca Juga: Mudahkan nasabah mengakses contact center, BCA luncurkan aplikasi HaloBCA

Nilai itu setara 53% dari total premi industri asuransi. "Kepedulian masyarakat akan kesehatan dan perlunya perlindungan asuransi cukup meningkat di saat pandemi ini," ujarnya.

Commonwealth Bank fokus melakukan penjualan produk endowment atau tradisional yang sangat berguna melindungi nasabah, termasuk dari Covid-19 ini. Salah satu contohnya, asuransi penyakit kritis FWD Multiple Protection yang memungkinkan nasabah melakukan klaim hingga lebih dari 3 kali sampai dengan 420% dari Uang Pertanggungan.

Ivan mengatakan, pihaknya melihat prospek bancassurance masih sangat besar. Tenaga pemasar hanya perlu  beradaptasi dengan kondisi pandemi ini dalam menginformasikan pentingnya solusi perlindungan ini kepada para nasabahnya, 

Pada paruh kedua ini, Commonweath menargetkan penjualan produk bancassurance meningkat lebih dari 30% dibanding paruh pertama. Lewat kerjasama yang sudah terjalin dengan FWD Insurance Indonesia, perseroan akan meluncurkan produk – produk baru disertai program yang atraktif  serta kanal distribusi baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan asuransi. 

"Kami baru saja meluncurkan pembelian produk asuransi kesehatan berbasis syariah bernama Asuransi Bebas Handal yang sangat terjangkau dapat dibeli melalui aplikasi CommBank Mobile, dimana asuransi ini juga melindungi nasabah dari Covid-19 melalui klaim rawat inapnya," kata Ivan.

PT Bank CIMB Niaga Tbk juga masih menorehkan pertumbuhan. Penjualan bancassurance bank ini di paruh pertama tahun ini tumbuh sekitar 20% YoY. Pendapatan berbasis komisi yang didapat dari bisnis itu juga naik 20% YoY. 

Namun, penerapan PPKM diperkirakan bisa menyebabkan penurunan penjualan produk bancassurance CIMB Niaga di kuartal III ini karena terhalang melakukan tatap muka antara tenaga pemasar asuransi dengan nasabah serta terhambat dalam melakukan cek kesehatan sebagai syarat untuk produk asuransi tertentu.

Lani Darmawan Direktur Konsumer CIMB Niaga mengatakan, pihaknya masih akan tetap mencoba untuk bisa tumbuh positif sampai akhir tahun. "Hanya saja, itu akan sangat tergantung dari perkembangan PPKM," Pungkasnya. 

Selanjutnya: Ekonom CORE beberkan tantangan penyaluran kredit keuangan berkelanjutan (ESG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×