Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Capaian itu melampaui pertumbuhan NII yang tercatat hanya tumbuh 5,2% menjadi Rp 30,2 triliun. Dengan dukungan pendapatan non bunga ini, BNI berhasil mencetak laba bersih Rp 13,7 triliun hingga kuartal III atau melesat 76,8% secara tahunan.
"Pertumbuhan pendapatan non bunga tersebut terutama didorong dari transaksi digital dan bisnis sindikasi," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Senin (24/10).
Berdasarkan materi paparan kinerja BNI kuartal III 2022, perseroan tercatat membukukan pendapatan dari bisnis sindikasi sebesar Rp 611 miliar atau melesat 91,5% secara tahunan.
Baca Juga: Bank Besar Masih Menjuarai Penyaluran Kredit Konsumer pada Tengah Tahun 2022
Lalu pendapatan dari PPOP dan pembayaran tagihan tumbuh 17,9% secara tahunan jadi Rp 251 miliar, pendapatan FX trading dan derivatif naik 18,3% menjadi Rp 1,31 triliun dan pendapatan dari pensiun fund naik 9% menjadi Rp 164 miliar.
Selain itu, pendapatan dari maintinance kartu debit tercatat naik 5,8% menjadi Rp 401 miliar, dari bisnis remitansi naik 4,1% menjadi Rp 169 miliar, pendapatan maintinance rekening naik 1,3% menjadi Rp 1,56 triliun.
Sedangkan pendapatan dari transaksi dari ATM dan e-channel malah tercatat turun 0,9% menjadi Rp 1,125 triliun, dari trade finance turun 17,6% jadi Rp 888 miliar dan pendapatan marketable securities turun 18,1% jadi Rp 1,31 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News