Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan bisnis asuransi jiwa kian melambat bila dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut data yang baru saja dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendapatan premi asuransi jiwa mengalami penurunan di bulan Agustus secara year on year (yoy).
Pendapatan premi asuransi jiwa pada Agustus 2019 tercatat sebesar Rp 120,84 triliun, sedangkan Agustus 2018 sebesar Rp 126,54 triliun.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengatakan, bahwa sampai dengan saat ini AAJI masih dalam proses pengumpulan data dari seluruh perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI untuk periode Kuartal III 2019.
Baca Juga: Allianz Indonesia gandeng Home Credit luncurkan asuransi untuk gadget
Namun, penurunan total premi yang terjadi pada periode sebelumnya, yaitu pada Kuartal II 2019 dipengaruhi oleh menurunnya premi baru yang disebabkan oleh adanya beberapa perusahaan asuransi jiwa yang sebelumnya banyak memasarkan produk single premium beralih untuk lebih banyak memasarkan produk regular.
"Kami masih optimis bahwa premi industri asuransi jiwa sampai dengan akhir tahun 2019 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang positif dengan kenaikan sekitar 10,5% dibandingkan tahun 2018," kata Togar kepada Kontan.co.id, Senin (7/10).
Sementara itu, pendapatan premi dari saluran keagenan saat ini AAJI juga masih dalam proses pengumpulan data dari seluruh perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI untuk periode kuartal III 2019.
Pada periode kuartal II 2019, Togar mengatakan perolehan premi dari keagenan sedikit mengalami perlambatan sebesar 3,5% dengan kontribusi terhadap total premi sebesar 39,3%.
Namun, AAJI memperkirakan sampai dengan akhir tahun 2019, total premi dari jalur distribusi keagenan akan menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan kontribusi terhadap total premi sekitar 38%.
Baca Juga: Terungkap, inilah golongan yang membuat keuangan BPJS Kesehatan selalu tekor
Dari jenis premi, premi bisnis baru dan premi lanjutan saat ini AAJI juga masih dalam proses pengumpulan data dari seluruh perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI untuk periode kuartal III 2019.
Pada kuartal II 2019, Togar mengatakan premi baru mengalami sedikit perlambatan sebesar 8,8% dengan kontribusi terhadap total premi sebesar 60,5% sedangkan premi lanjutan justru mengalami kenaikan sebesar 5,8% dengan kontribusi sebesar 39,5%.
Namun sampai dengan akhir tahun 2019, premi baru dan premi lanjutan diperkirakan akan sama-sama mengalami kenaikan dan masing-masing akan berkontribusi terhadap total premi sekitar 63% untuk premi baru dan 37% untuk premi lanjutan.
Togar bilang, Produk asuransi jiwa merupakan produk yang bertujuan untuk jangka panjang. Manfaat yang diterima bagi masyarakat yang memiliki produk asuransi jiwa juga tidak hanya memberikan perlindungan bagi jiwa tetapi juga dapat digunakan sebagai investasi tergantung dari produk asuransi yang dipilih.
Menurut Togar, Penurunan premi terjadi dikarenakan masih banyaknya nasabah yang melakukan klaim nilai tebus agar mendapatkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga tidak lagi melanjutkan keikutsertaan dalam berasuransi.
"Kontribusi klaim nilai tebus pada kuartal II 2019 terhadap total klaim dan manfaat yang dibayarkan mencapai 54,8%. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat yang lebih serius akan pentingnya produk asuransi untuk jangka panjang," jelas Togar.
Baca Juga: Gandeng Home Credit untuk meluncurkan proteksi pada gadget, ini alasan Allianz
Perusahaan asuransi jiwa PT Capital Life Indonesia membukukan pertumbuhan perolehan premi. Pada bulan Agustus 2019, premi Capital Life Indonesia mencapai Rp 8,9 miliar.
Direktur Capital Life Robin Winata mengatakan, jumlah pendapatan premi tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Pertumbuhan ini karena semakin bertumbuhnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya asuransi dan meningkatnya kepercayaan nasabah kepada Capital Life," kata Robin kepada Kontan.co.id, Senin (7/10).
Tahun ini, Capital Life menargetkan perolehan premi bruto sebesar Rp 9,8 triliun atau tumbuh 28,52% dari tahun lalu senilai Rp 7,7 triliun. Untuk mencapai target, perusahaan sejak tahun lalu fokus membangun strategic partnership yang lebih baik, terutama kepada bank, multifinance dan broker.
Baca Juga: Jiwasraya tunda lagi pembayaran investasi nasabah, ini alasannya
Adapun capaian premi per Agustus 2019 masih didominasi produk unitlink yaitu hingga 80% dari total premi. Sementara sisanya dari produk asuransi tradisional sebesar 20%. "Premi dari Capital Life hingga Agustus sekitar 90% berasal dari bancassurance, 10% dari asuransi jiwa kredit," jelas Robin.
Pemasaran melalui bancassurance, menurut Robin, dinilai lebih baik karena masuk dalam produk dan perencanaan keuangan. Capital Life sendiri menargetkan peroleh premi dari bancassurance tumbuh sebesar 25% hingga 27% di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News