Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) menorehkan kinerja positif dari sisi pendapatan premi. Perusahaan asuransi milik Chairul Tanjung ini pada Agustus 2024, mencatatkan kenaikan pendapatan premi 40% secara year on year (YoY). Sayangnya perusahaan tidak menyebutkan besaran dari nilai premi tersebut.
Compliance Director Mega Insurance, Diang Edelina mengungkapkan perolehan tersebut didorong oleh lini asuransi kendaraan bermotor dan properti yang berkontribusi cukup besar. Hal itu pun sejalan dengan strategi perusahaan dalam pengembangan bisnis.
“Premi bruto (GWP) Mega Insurance per year to date (YTD) Agustus 2024 juga mencapai target yang ditetapkan. Dengan proporsi terbesar datang dari lini usaha properti dan kendaraan motor yang dibukukan lebih dari 40% dari total GWP,” kata Diang kepada Kontan.co.id, Rabu (25/9).
Baca Juga: Premi Asuransi Kesehatan Mega Insurance Tumbuh 43% pada Semester I-2024
Diang mengatakan bahwa Mega Insurance memproyeksikan pendapatan premi tahun 2024, dapat mencapai target sebesar Rp 1,7 triliun. Keyakinan ini datang dari perusahaan yang terus fokus dalam melakukan seleksi risiko dan menjaga keberlanjutan, beserta pertumbuhan bisnis yang sehat.
Melihat kinerja Mega Insurance yang masih bertumbuh hingga saat ini, Diang mengaku semakin optimis mampu mencetak kinerja positif di akhir tahun 2024. Ia mengatakan bahwa perusahaan akan fokus untuk meningkatkan hasil underwriting hingga 27% guna menghasilkan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
Selain itu, Diang bilang perusahaan juga akan melakukan optimalisasi penggunaan teknologi mulai dari proses akusisisi bisnis, klaim, serta layanan nasabah yang mengutamakan kenyamanan dan kepuasan pelanggan.
Selanjutnya, Mega Insurance juga akan memperbanyak multi chanelling dan meningkatkan penetrasi literasi untuk masyarakat terkait asuransi umum. Menurut Diang, saat ini literasi masih kecil dan tak sebanding dengan pangsa pasar yang masih luas dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News