kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penetrasi makin luas, frekuensi transaksi digital perbankan terus meningkat


Kamis, 21 Maret 2019 / 17:29 WIB
Penetrasi makin luas, frekuensi transaksi digital perbankan terus meningkat


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan makin gencar menjelajah bisnis digital banking. Frekuensi transaksi digital perbankan terus meningkat karena terhubung dengan layanan e-commerce dan marketplace untuk pembayaran.

Memasuki bulan ketiga 2019, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) sudah melayani 98% transaksi digital. Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menjelaskan total transaksi itu berasal dari Automatic Teller Machine (ATM), Cash Deposit Mesin (CDM), CIMB Pay, Go Mobile, dan Internet Banking Clicks.

“Jumlah transkasi tersebut dibagi ke beberapa fitur digital CIMB, yaitu 25% CIMB Pay, 25% Go mobile dan Cliks, 48% ATM dan CDM,” jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id Kamis (21/3).

Primadona metode transaksi digital CIMB dipegang Trans di Go-mobile yang paling tinggi pertumbuhannya. Sebab pengalaman pelanggan (costumer experience) lebih baik. Lani melanjutkan pertumbuhan Go Mobile hampir 60% yoy.

PT Bank BCA (BBCA) juga mencatatkan pertumbuhan layanan transaksi digitalnya 98%, naik 1% dibanding Januari lalu. Frekuensi layanan elektronik ini berasal dari mobile, internet dan ATM. 

Corporate Secretary BCA Jan Hendra menjelaskan, untuk optimalisasi dan meningkatkan daya saing, BCA terus memperkenalkan fitur-fitur baru seperti Oneklik, transfer dengan QR code, BCA keyboard. "Diharapkan masyarakat semakin mudah transaksi sejalan dengan preferensi masyarakat menggunakan layanan digital atau elektronik saat ini,” ujar Jan.

Asaln tahu saja, tahun 2018 BCA telah menggandeng dua bisnis digital unicorn Indonesia, Gojek dan Bukalapak. Selain itu, sebanyak 500 e-commerce seperti Shopee, Blibli, Tokopedia, dan lainnya terintegrasi application programming interface (API). Sederhananya API ini memfasilitasi masyarakat bayar lewat BCA, baik itu Bank BCA maupun BCA virtual account.

Jan bilang, melihat awal bulan ini porsi transaksi elektronik sudah cukup tinggi, BCA belum akan melakukan perubahan lainnya. Sebagai tambahan informasi, walau frekuensi transaksi cabang BCA hanya 2% tetapi nilai transaksinya mencapai 54% dari total transaksi. Hal ini disebabkan transaksi digital masih dibatasi untuk antisipasi risiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×