Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Victoria International Tbk terus menaruh perhatian besar dalam pengembangan digital. Tahun ini, bank dengan kode emiten BVIC ini menargetkan akan mengalokasi belanja modal sekitar Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar untuk pengembangan teknologi IT.
Pengembangan digital dilakukan agar Bank Victoria bisa leluasa masuk ke sektor konsumer. Selama ini, bank kategori BUKU II ini masih lebih fokus menggarap sektor korporasi.
Ahmad Fajar, Direktur Utama Bank Victoria mengatakan total capex yang dibutuhkan untuk pengembangan digital memang tidak terlalu besar karena
perseroan tidak membeli sistem baru, tetapi hanya memperbaiki dan meng-uprade server yang sudah ada saja.
"Capex tidak besar karena kami hanya meng-upgrade server yang sudah ada saja, bukan beli baru. Kemudian kami memperbaiki front end server tersebut," jelas Ahmad pada Kontan.co.id baru-baru ini.
Salah satu inovasi Bank Victoria dalam pengembangan digital yang akan diluncurkan dalam waktu dekat adalah internet banking. Ahmad bilang, pihaknya akan merilis Victoria internet banking pada bulan depan.
Dengan kehadiran internet banking tersebut maka ke depan Bank Victoria akan memiliki akun virtual sehingga bisa menggarap lebih banyak bisnis payroll atau pengelolaan kas. "Dengan banyak garap payroll atau cash management, kami bisa dorong kredit konsumer kepada nasabah-nasabah tersebut." tambah Ahmad.
Tahun ini, Bank Victoria membidik pertumbuhan 13%-14% tahun ini atau sebesar Rp 1,7 triliun. Lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yang tumbuh sebesar 6%.
Di dua bulan pertama tahun ini, realisasi kredit bank ini sudah tumbuh Rp 500 miliar. Penopang kredit Bank Victoria di awal tahun adalah sektor manufaktur, properti apartemen dan hotel, serta trading.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News