Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mini kini telah membayangi likuiditas dari industri perbankan. Namun, bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD), ancaman likuiditas tersebut mampu dibendung dengan adanya pengelolaan keuangan daerah.
Memang, jika melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), likuiditas BPD tampak lebih baik dibandingkan industri. Di mana, Loan to Deposit Ratio (LDR) BPD berada di level 83% dibandingkan industri yang sebesar 84,11%.
Direktur Bisnis PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) Rodi Judo mengungkapkan bahwa likuiditas BPD itu sejatinya terbantu dengan adanya pengelolaan keuangan daerah dalam bentuk Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Di mana, itu menjadi salah satu sumber dana murah bagi BPD.
Lebih lanjut, Rodi bilang likuiditas BPD baru agak sedikit rawan jika sudah memasuki periode akhir tahun. Mengingat, biasanya di periode tersebut ada penarikan semua RKUD dan yang tersisa hanya sisa anggaran pendapatan.
Baca Juga: Resmi! Kini Bank Banten (BEKS) Menjadi BUMD
“Makanya di akhir tahun lalu LDR kita di 98% tapi sekarang sudah 84%,” ujar Rodi, belum lama ini.
Rodi menyebutkan bahwa saat ini dengan RKUD yang mencapai lebih dari Rp 1 triliun membuat porsi dana murah Bank Banten cukup besar. Di mana, porsi dana murah Bank Banten saat ini 40%.
Di sisi lain, ia juga bilang bahwa saat ini dengan tingkat suku bunga yang tinggi, pihaknya juga tetap melakukan efisiensi beban bunga. Rodi menjelaskan pihaknya kini tengah mengurangi simpanan-simpanan yang berbunga tinggi.
“Likuiditas untungnya saat ini aman, walapun saat saya masuk di awal tahun 2023 itu agak khawatir karena ada pembayaran gaji ke-13 dan THR yang berbarengan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Yuddy Renaldi mengamini bahwa BPD secara umum terbantu dengan dikelolanya keuangan daerah. Hanya saja, BPD pun tidak sepenuhnya bergantung pada dana pemerintah daerah.
Ia mencontohkan komposisi dana pemerintah daerah dalam dana pihak ketiga milik Bank BJB adalah 30%. Sementara, sisanya 70% berasal dari dana institusi dan dana ritel.
Yuddy bilang likuiditas Bank BJB saat ini cukup memadai dan terkelola dengan baik. Itu tercermin dari rasio likuiditas berada pada level yang baik dengan LDR berada pada level 87,5%
“Di tengah suku bunga yang masih tinggi, untuk mengelola tekanan biaya dana kami harus menjaga rasio penyaluran kredit terhadap dana yg dihimpun pada level yang optimal,” ujarnya.
Baca Juga: Bank Banten Bakal Rampungkan Proses Masuk KUB Bank Jatim Di Kuartal 3 Tahun Ini
Direktur Pemasaran PT Bank BPD DIY Agus Tri Murjanto menambahkan untuk likuiditas bank daerah Yogyakarta itu masih cukup baik. Ini tercermin dari rasio LDR pada posisi di kisaran 78% hingga 82%.
Agus bilang likuiditas itu juga salah satunya berasal dari pengelolaan keuangan daerah dengan saat ini BPD DIY berperan sebagai bank agregator. Hal tersebut juga terbatuk digitalisasi penerimaan daerah dan pengeluaran.
Tak hanya itu, ia menyebutkan sumber DPK BPD DIY juga berasal dari sektor pendidikan seperti sekolah, sektor akomodasi, sektor pariwisata, hingga sektor UMKM yang juga semakin terdigitalisasi.
“Komposisi dana Pemda di kisaran 25% hingga 30%, bahkan di akhir tahun pada posisi di bawah 20%. Porsi terbesar DPK adalah dana masyarakat,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News