kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengembangan digital akan menjadi fokus perbankan tahun ini


Rabu, 10 Februari 2021 / 17:48 WIB
Pengembangan digital akan menjadi fokus perbankan tahun ini
ILUSTRASI. Pedagang sembako pasar tradisional melakukan transaksi keuangan melalui mobile banking di Tangerang Selatan, Selasa (3/11).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi perbankan terus meningkat. Laju tersebut pun dipercepat dengan adanya pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk melakukan transaksi secara digital. 

Hal inilah yang mendorong banyak bank di Tanah Air yang berupaya untuk mencicipi kue pasar bank digital yang masih potensial. Salah satunya PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang menyatakan kalau rencana peluncuran PT Bank Digital BCA akan dilakukan pada semester pertama 2021. 

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bahkan menegaskan bahwa bank digital yang akan diluncurkan itu akan menjadi neo-bank. Sebab, karakteristik bank tersebut tidak akan memiliki kantor cabang (branchless) serta tidak ada transaksi secara tunai. "Kalau ditanya apakah ini akan jadi neo bank? Iya. Dompleng (bergabung) kepada ATM dan networking BCA. Ada satu branch saja secara nasional," kata Jahja, Senin (8/2) lalu. 

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengutarakan, bank digital nantinya akan menyasar nasabah milenial secara khusus. Adapun saat ini, proses pengembangan aplikasi bank digital masih terbatas pada internal perusahaan. "Saat ini kami sedang piloting secara internal. Kami rencanakan akan launch pada masyarakat di semester pertama tahun ini. Silakan ditunggu siap melayani nasabah terutama para milenial," ungkap Vera. 

Baca Juga: Komisi transaksi Bank BCA tahun lalu turun gara-gara pandemi

Bukan hanya lewat anak usaha saja, BCA juga telah menganggarkan belanja modal teknologi informasi (TI) sebesar Rp 5,2 triliun pada tahun ini. Jumlah tersebut menurut Vera meningkat dari anggaran tahun lalu yang sebesar Rp 5 triliun. 

Dana tersebut antara lain akan dipakai untuk melakukan pengembangan TI perusahaan. Salah satunya pembangunan data center. "Saat ini kami sudah ada tiga data center, tahun ini akan bangun satu data center lagi. Lalu kami juga akan buat call center BCA satu lagi," imbuh Vera. 

Bukan cuma BCA saja yang berniat untuk mendorong pengembangan teknologi di tahun ini. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga punya sederet rencana pengembangan digital untuk mendorong transaksi nasabah. 

Direktur Teknologi Informasi dan Operasional BTN Andi Nirwanto mengungkapkan, total belanja modal TI tahun ini sebesar Rp 500 miliar. Nah, dari anggaran itu beberapa akan digunakan untuk memperkuat dan menambah fitur digital channel seperti mobile banking BTN, internet banking dan agent banking

Baca Juga: Transaksi pada kanal digital Bank Mandiri naik lebih dari 50% pada tahun lalu

Salah satu fitur yang bakal meluncur adalah online on boarding, alias pembukaan rekening tabungan BTN secara daring. "Untuk mobile banking dan internet banking akan kami desain ulang arsitekturnya. Juga ada beberapa produk baru di area liabilitas serta digitalisasi proses di area aset," ujar Andi kepada Kontan.co.id, Rabu (10/2). 

Selain pengembangan fitur, mayoritas capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar akan dipakai untuk optimalisasi pengembangan berbasis digital pada proses bisnis utama. Semisal sisi front channel, delivery channel maupun integrasi dan back end system. "Utamanya untuk mencapai proses bisnis yang lebih efisien dan lebih mudah dan lebih cepat serta transparan," imbuh dia. 

Sejatinya, pengembangan digital ini sudah dilakukan BTN dalam beberapa tahun terakhir. Lewat upaya pengembangan digital itu, BTN mencatat kenaikan sekitar 30% jumlah pengguna mobile banking secara tahunan di akhir tahun menjadi 1,6 juta nasabah. Lewat sederet inisiatif digital di tahun ini, BTN optimis pertumbuhan pengguna digital bakalan meningkat pesat. 

Baca Juga: Lewat KPR, BTN incar predikat best mortgage bank pada tahun 2025

Tak ketinggalan, PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) juga punya misi untuk menjadi bank digital di tahun ini. Bahkan, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini sudah melayangkan izin ke regulator perihal rencana tersebut. 

Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang seluru rencana tersebut merupakan arahan dari induk perseroan, selalu pemegang saham pengendali. Tapi, dia belum dapat merinci produk ataupun fitur digital banking yang akan dirilis dalam waktu dekat tersebut. "Untuk detailnya, produk maupun fiturnya akan kami sampaikan pada waktunya," ujar Ebeneser. 

Sebelumnya, Direktur Utama Bank BRI Sunarso memang mengatakan BRI Agro ditunjuk sebagai kendaraan untuk masuk ke pasar bank digital. Menurut Sunarso, BRI Agro punya ukuran bisnis yang cukup lincah sehingga sangat memungkinkan jika sewaktu-waktu bisnis modelnya diubah untuk bermain di ekosistem digital. "Terkait bisnis digital dengan menjadikan BRI Agro sebagai kendaraan bisnis, kami memang arahnya kesana," ujar Sunarso beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Era Bank Digital, Belanja TI Jadi Fokus Bank

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×