kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.265   49,00   0,30%
  • IDX 6.872   7,22   0,11%
  • KOMPAS100 997   -1,53   -0,15%
  • LQ45 762   -1,52   -0,20%
  • ISSI 225   -0,21   -0,09%
  • IDX30 393   -0,38   -0,10%
  • IDXHIDIV20 454   -1,69   -0,37%
  • IDX80 112   -0,30   -0,27%
  • IDXV30 113   -0,64   -0,56%
  • IDXQ30 127   -0,19   -0,15%

Pengobatan TBC Gratis Dapat Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi Nasional


Senin, 07 Juli 2025 / 11:48 WIB
Pengobatan TBC Gratis Dapat Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi Nasional
ILUSTRASI. Kontan - Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kilas Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Pemerintah terus menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya melalui penanggulangan penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC). Dalam upaya memperkuat fondasi sumber daya manusia yang sehat dan produktif, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp8 triliun guna mendanai layanan deteksi dan pengobatan TBC secara gratis kepada masyarakat.

Langkah ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), sebuah inisiatif lintas sektor yang bertujuan mengatasi beban kesehatan secara sistemik. Dana tersebut digunakan untuk membiayai layanan skrining dini, pengobatan hingga tuntas, serta mendukung uji klinis vaksin TBC di empat lembaga nasional. Keseluruhan program ini menargetkan sekitar 10,9 juta orang yang akan menerima layanan tanpa dipungut biaya.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Bidang Ekonomi, Fithra Faisal, menjelaskan bahwa kebijakan ini dilandasi oleh data penyakit degeneratif yang berpotensi menggerus produktivitas masyarakat. Dengan mengintervensi sejak awal, individu yang terpapar TBC diharapkan tetap dapat bekerja dan menjalani aktivitas seperti biasa tanpa kehilangan penghasilan atau kualitas hidup.

“Tujuan utamanya adalah menjaga agar masyarakat tetap produktif. Bila mereka bisa sembuh dan tetap bekerja, maka pendapatan keluarga tetap stabil, dan ini berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Fithra di Jakarta, Jumat (27/6).

TBC memang masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Setiap tahun, sekitar 125.000 warga meninggal dunia akibat penyakit ini atau setara dengan 15 orang setiap jam. Data ini mencerminkan urgensi dari program pemerintah dalam memperluas jangkauan layanan dan menangkal dampak TBC.

Tak hanya itu, Fithra juga menekankan bahwa program ini akan menekan beban klaim BPJS Kesehatan. Penyakit-penyakit degeneratif seperti TBC selama ini menyumbang sebagian besar beban biaya kesehatan nasional. Maka dari itu, langkah kuratif dan preventif seperti yang kini dijalankan pemerintah adalah bentuk pendekatan ekonomi holistik.

“Dari sisi manfaat sangat besar. Dampak ekonomi jangka panjang. Ini merupakan solusi pemberdayaan manusia. Mungkin tidak menyelesaikan mempermasalahan segera, karena sifatnya mencegah generatif dan bisa ditanggulangi,” tambah Fithra.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa setiap lima menit, dua orang Indonesia meninggal karena TBC ketika berkunjung ke Desa Klapanunggal di Kabupaten Bogor pada Rabu (11 Juni 2025). Ia menyebut TBC sebagai penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah dan disembuhkan, namun masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Menurut Budi, kunci utama pengendalian TBC adalah deteksi dini dan pengobatan yang dijalani hingga selesai. Ia mengingatkan bahwa pengobatan TBC memerlukan ketekunan, karena pasien harus mengonsumsi beberapa jenis obat setiap hari selama enam bulan. “Tapi kita harus sabar. Lebih baik disiplin minum obat daripada tidak sembuh,” ujarnya saat meninjau langsung program penanggulangan TBC di Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Desa Klapanunggal sendiri mendapatkan apresiasi karena konsisten menjalankan program desa siaga TBC, termasuk skrining aktif dan pendampingan pasien hingga sembuh. Model ini menjadi contoh keberhasilan intervensi berbasis komunitas yang patut direplikasi di wilayah lain.

Selanjutnya: Unitlink Pendapatan Tetap Cetak Return Tertinggi per Juni 2025, Ini Daftarnya

Menarik Dibaca: Promo HokBen Exclusive Deals x ShopeeFood Cuma 7 Juli, Hoka Delight Rp 10.000-an Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×