Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
"Seminggu ini akan dilakukan evaluasi, paling cepat penambahan modal itu bisa terlaksana Agustus atau akhir Juli," jelasnya.
Lagipula, KB Kookmin Bank selaku pemilik 22% saham Bank Bukopin juga telah memberikan komitmen berupa penempatan dana escrow sebesar US$ 200 juta. Tentunya dana tersebut akan dikelola oleh perseroan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
Baca Juga: Rivan Purwantono jadi Dirut, simak susunan direksi dan komisaris Bukopin 2019-2024
Selain Kookmin, pemegang saham lain yakni PT Bosowa Corporindo pun menurut Rivan sudah menempatkan dana serupa sebesar Rp 192 miliar. "Dengan komitmen pemerintah, regulator, Kookmin dan mengubah manajemen artinya sudah serius," tuturnya.
Sekadar informasi saja, sesuai keterangan dari pihak manajemen Bank Bukopin dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pekan lalu, KB Kookmin Bank bakal menjadi pembeli siaga dalam rencana aksi korporasi BBKP. Sekaligus nantinya akan menjadi pemegang saham pengendali tunggal (PSPT) menggantikan PT Bosowa Corporindo.
KB Kookmin Bank dikabarkan telah menyetor dana komitmen berupa escrow account sebesar US$ 200 juta ke dalam rekening deposito Bank Bukopin. Sejatinya, dana tersebut merupakan jawaban dari pemegang saham Bukopin atas perintah dari regulator untuk menuntaskan permasalahan likuiditas di BBKP.
Sementara, merujuk laporan keuangan Bukopin per Maret 2020 tercatat rasio LDR sudah menyentuh 90,92% sedangkan posisi CAR menurun dari 13,29% per Maret 2019 menjadi 12,59%. Di samping itu, kredit masih tercatat tumbuh 7,06% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 61,67 triliun menjadi Rp 64,24 triliun per akhir kuartal I 2020. Namun, perolehan dana pihak ketiga di kuartal pertama tahun ini masih relatif stagnan atau tumbuh 0,22% yoy saja menjadi Rp 72,63 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News