kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Penguatan struktur dana dan dongkrak kepercayaan nasabah jadi prioritas Dirut Bukopin


Jumat, 19 Juni 2020 / 16:46 WIB
Penguatan struktur dana dan dongkrak kepercayaan nasabah jadi prioritas Dirut Bukopin
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Bukopin Rivan Achmad Purwanto./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/06/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), PT Bank Bukopin Tbk kini punya nakhoda baru. Bank yang bakal genap berusia 50 tahun ini telah dipimpin oleh Rivan A. Purwantono, yang sempat menduduki posisi Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia selama satu bulan.

Namun, Rivan sejatinya sudah lama menjabat di Bank Bukopin antara lain sebagai General Manager Pengembangan Bisnis, General Manager Bisnis Konsumer dan terakhir Direktur Konsumer Bank Bukopin. 

Dia mengatakan, saat ini fokus utama Bank Bukopin antara lain meningkatkan kepercayaan masyarakat serta perbaikan struktur pendanaan. 

Baca Juga: Soal Kookmin Bank, DPR: Investor asing penting untuk perekonomian nasional

"Saya akan memperbaiki struktur dana, tingkat kepercayaan masyarakat dan perkuat segmen ritel," katanya saat ditemui usai RUPST di Jakarta, Kamis (18/6).

Bukan cuma pendanaan saja, bank bersandi BBKP ini juga bakal mendorong penyaluran kredit konsumer. Sebab, dalam kondisi pandemi ini, segmen konsumer lah menurutnya yang masih punya peluang.

Di samping itu, guna memitigasi risiko, perseroan telah melakukan uji stress test terkait industri yang terdampak perlambatan ekonomi akibat corona. "Dalam kondisi sekarang, kemampuan membayar debitur kan berbeda, ada yang mampu bayar 70%, setengah ada yang tidak sama sekali. Ini relaksasi harus diberikan, bukan mati total," sambungnya.

Lebih lanjut, Rivan menambahkan setelah masuknya komitmen dari para pemegang saham terutama KB Kookmin Bank, permasalahan permodalan hanya tinggal menunggu waktu. Menurutnya, paling lama sebelum akhir Agustus 2020 rencana penambahan modal dari pemegang saham bakal segera rampung. 

Setelah dana tersebut diterima, tentunya rasio permodalan Bank Bukopin diharapkan bisa terkerek naik dari posisi sekarang 13% menjadi maksimal 15%.

"Seminggu ini akan dilakukan evaluasi, paling cepat penambahan modal itu bisa terlaksana Agustus atau akhir Juli," jelasnya. 

Lagipula, KB Kookmin Bank selaku pemilik 22% saham Bank Bukopin juga telah memberikan komitmen berupa penempatan dana escrow sebesar US$ 200 juta. Tentunya dana tersebut akan dikelola oleh perseroan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.

Baca Juga: Rivan Purwantono jadi Dirut, simak susunan direksi dan komisaris Bukopin 2019-2024

Selain Kookmin, pemegang saham lain yakni PT Bosowa Corporindo pun menurut Rivan sudah menempatkan dana serupa sebesar Rp 192 miliar. "Dengan komitmen pemerintah, regulator, Kookmin dan mengubah manajemen artinya sudah serius," tuturnya.

Sekadar informasi saja, sesuai keterangan dari pihak manajemen Bank Bukopin dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pekan lalu, KB Kookmin Bank bakal menjadi pembeli siaga dalam rencana aksi korporasi BBKP. Sekaligus nantinya akan menjadi pemegang saham pengendali tunggal (PSPT) menggantikan PT Bosowa Corporindo.

KB Kookmin Bank dikabarkan telah menyetor dana komitmen berupa escrow account sebesar US$ 200 juta ke dalam rekening deposito Bank Bukopin. Sejatinya, dana tersebut merupakan jawaban dari pemegang saham Bukopin atas perintah dari regulator untuk menuntaskan permasalahan likuiditas di BBKP.

Sementara, merujuk laporan keuangan Bukopin per Maret 2020 tercatat rasio LDR sudah menyentuh 90,92% sedangkan posisi CAR menurun dari 13,29% per Maret 2019 menjadi 12,59%. Di samping itu, kredit masih tercatat tumbuh 7,06% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 61,67 triliun menjadi Rp 64,24 triliun per akhir kuartal I 2020. Namun, perolehan dana pihak ketiga di kuartal pertama tahun ini masih relatif stagnan atau tumbuh 0,22% yoy saja menjadi Rp 72,63 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×