Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Geliat pertumbuhan ekonomi di tahun ini memberikan harapan yang lebih baik di tahun depan, termasuk di industri sepeda motor. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memprediksi pertumbuhan permintaan sepeda motor baru di pasar domestik akan meningkat menjadi 5,1 juta-5,4 juta unit.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan sepeda motor secara nasional pada periode Januari – September 2021 mencapai 3,76 juta unit. Angka ini meningkat 56,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar 2,18 juta unit.
Tentunya hal ini menjadi angin segar bagi industri pembiayaan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh APPI, penyaluran pembiayaan untuk sepeda motor baru dan bekas hingga September 2021 meningkat sebesar 19,8% menjadi Rp.55,6 triliun dibandingkan September 2020 sebesar Rp.46,45 triliun.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) misalnya yang menjadi salah satu perusahaan yang mendapat berkah dari pertumbuhan sepeda motor. WOMF mencatatkan pembiayaan sepeda motor per September 2021 mencapai lebih dari Rp 1 triliun atau meningkat 64% secara yoy.
Baca Juga: Astra Financial & Logistic tawarkan beragam promo dan hadiah menarik di GIIAS 2021
Presiden Direktur Wom Finance, Djaja Suryanto Sutandar mengatakan, tren ke depan akan semakin membaik sesuai proyeksi AISI, dan pihaknya menargetkan pembiayaan sepeda motor baru akan meningkat 70% yoy atau melonjak ke Rp 4 triliun sampai Rp 4,3 triliun.
Pada tahun depan perusahaan juga menargetkan pertumbuhan pembiayaan sepeda motor meningkat hingga 15%, hal ini sejalan dengan market share kredit motor baru WOMF sekitar 4%. "Dalam meningkatkan penyaluran pembiayaan, kami mengutamakan perbaikan proses dan kenyamanan konsumen/dealer untuk memperoleh fasilitas pembiayaan dari WOMF," ujar Djaja kepada kontan.co.id, Selasa (9/11).
WOMF juga berupaya meningkatkan penyaluran pembiayaan dan akuisisi konsumen baru lewat berbagai periode promosi dan pemasaran melalui kanal digital, serta optimalisasi proses bisnis secara berkelanjutan menggunakan e-service, digital sign, dan e-asset.
PT Federal International Finance Group (FIFGROUP) juga menyatakan, pandemi yang terjadi di awal tahun 2020 memang berdampak besar untuk seluruh industri, salah satunya pembiayaan.
Hal ini juga sejalan dengan penurunan performance FIFGROUP di tahun 2020, yang jika di lihat masih lebih baik dari industri yaitu hanya 22%. Dan secara totalnya proyeksi amount finance di 2021 naik 5% sama dengan proyeksi dari kenaikan industri.
Baca Juga: Perusahaan pembiayaan incar momentum untuk kerek kinerja lewat pameran virtual
Dengan adanya geliat pertumbuhan sepeda motor berdasarkan data AISI, Per September 2021 FIF Group berhasil menyalurkan pembiayaan sepeda motor sebesar Rp 24,4 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 2,5% secara yoy.
Direktur Utama FIFGROUP, Margono Tanuwijaya menjelaskan, sampai dengan saat ini pembiayaan kendaraan roda dua dengan brand FIFASTRA masih memiliki porsi yang paling besar, yaitu 63,0% dari total pembiayaan FIF, diikuti dengan DANASTRA 33,0%, SPEKTRA 5,5%, dan AMITRA 0,5%. Berkenaan dengan itu, berikut kami akan memberikan penjelasan mengenai pasar 2W sebagai kontribusi terbesar di portfolio.
"Per 2020, pasar pembiayaan roda dua memang mengalami penurunan sebesar -43,6% dari tahun sebelumnya (AISI), namun diprediksikan akan mengalami peningkatan sebesar 38,4% di akhir tahun 2021, yaitu sebesar 5,1 juta, walaupun memang angka ini belum seperti saat sebelum pandemi, yaitu 6,5 juta pada tahun 2019," kata Margono.
Namun untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan telah melakukan beberapa inisiatif, seperti memperkuat kolaborasi, baik di internal perusahaan maupun dengan ekosistem Astra dan strategic partner melalui integrasi online and offline, virtual exihibition yang melibatkan dealer motor rekanan, join program dan banyak lagi lainnya.
"Sehingga walaupun pasar kendaraan roda dua masih mengalami slowly growth, FIFGROUP masih tetap menjadi market leader di pembiayaan roda dua, yaitu sebesar 42% berdasarkan data Januari-Agustus 2021," ungkap Margono.
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) juga mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru per September 2021 sebesar Rp 18,1 triliun, naik 36% secara yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Indomobil Finance akan terbitkan obligasi senilai Rp 1,93 triliun
Menurut Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli, produk pembiayaan sepeda motor baru menyumbang sekitar 55% dari total penyaluran pembiayaan perusahaan setiap tahun, mampu tumbuh mencapai 34% (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Perusahaan juga menargetkan pembiayaan baru di tahun 2021 tumbuh sebesar 20%-30% dari pencapaian tahun lalu sejalan dengan proyeksi AISI dan Gaikindo dimana penjualan otomotif dapat tumbuh double digit di tahun 2021," ungkap Hafid.
Hafid menjelaskan bahwa, perusahaan akan terus meningkatkan pangsa pasar di bisnis otomotif, baik mobil maupun sepeda motor, dengan memberikan berbagai program penjualan yang menarik bagi pelanggan baru dan lama serta memperkuat hubungan baik dengan dealer dalam meningkatkan pembiayaan baru.
Selain itu, memperluas jaringan ke bisnis non otomotif dengan terus melakukan diversifikasi produk yang ditawarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis, dan melanjutkan investasi dan mempercepat digitalisasi untuk menjangkau pelanggan baru dengan berbagai platform online Adira Finance seperti momobil.id, momotor.id, dicicilaja.com, dan aplikasi Adiraku.
Dalam waktu dekat, Adira Finance juga akan meluncurkan aplikasi mobile Adiraku versi 2.0 sebagai upaya untuk menawarkan produk dan layanan yang lebih baik kepada konsumen.
Selanjutnya: Asuransi kredit jadi salah satu penyumbang klaim terbesar, ini kata AAUI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News