Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
Penyaluran KMK PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) di segmen UMKM tumbuh cukup baik. Pahala Mansyuri, Direktur Utama BTN mengatakan, KMK UMKM di bank pelat merah ini tumbuh sebesar 14% YoY per September 2020. "Namun, tidak semua KMK segmen UMKM ini mendapat penjaminan," ujarnya.
Untuk penyaluran KMK di segmen korporasi dan komersial, Pahala tak memberikan update. Sampai akhir tahun, BTN optimis kredit modal kerja di segmen UMKM ini bisa tumbuh 15% dan tahun depan bisa mendekati 20% kalau ekonomi sudah kembali mengalami pemulihan.
Data Bank Indonesia (BI), Kredit Modal Kerja (KMK) per Agustus tercatat sebesar Rp 2.471,1 triliun atau turun 1,7% secara year on year (YoY). Namun, perlambatan tersebut sudah melandai dibandingkan bulan Juni yang tercatat turun sebesar 2%.
Perlambatan pertumbuhan terutama terjadi pada sektor industri pengolahan serta sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR). KMK sektor industri pengolahan turun 1,3% YoY, lebih dalam dari bulan sebelumnya yang tercatat minus 0,4% YoY. Penurunan tersebut terutama terjadi pada kredit industri rokok khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sementara KMK sektor PHR minus 4,3% YoY, tetapi tidak sedalam penurunan bulan Juli yang turun 4,8% YoY. Ini terutama bersumber dari perbaikan KM subsektor perdagangan besar barang keperluan rumah tangga di Banten dan Sulawesi Selatan.
Seperti diketahui, penjamin KMK sektor UMKM dilakukan pemerintah lewat Jamkrindo dan Askrindo. Penjaminan KMK sektor korporasi dilakukan lewat LPEI dan PII. Hingga 13 Oktober, Jamkrindo telah menjamin kredit modal kerja program PEN senilai Rp 4,62 triliun dari dari 236.471 debitur. Sementara Askrindo sudah menjamin Rp 6,65 triliun hingga 28 September.
Selanjutnya: Jamkrindo catatkan penjaminan kredit modal kerja PEN Rp 4,7 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News