Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Jangan berharap bunga kredit perbankan akan menurun tahun ini. Penurunan suku bunga kredit akan lebih terbatas. Beberapa faktor menjadi penyebabnya diantaranya kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (Fed rate) yang tahun ini diprediksi berlangsung sebanyak tiga kali serta penarikan dana kredit infrastruktur.
Faktor-faktor tersebut akan menghentikan tren penurunan suku suku bunga kredit, yang sejak awal tahun hingga Februari telah turun 7 basis poin (bps) menjadi 11,97%. Di periode yang sama, bunga deposito turun 4 bps21 bps.
Ambil contoh, bunga deposito tenor 1 bulan dan 3 bulan, masing-masing turun 4 bps, menjadi 6,46% dan 7,11%. Sedangkan bunga deposito jangka waktu 12 bulan turun 21 bps ke 7,31%.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri menjelaskan, seiring kebutuhan pendanaan infrastruktur yang cukup besar, likuiditas juga berangsur-angsur mengetat. Jika itu terjadi, sulit suku bunga kredit akan turun.
Disisi lain, bankir yang akrab disapa Tiko itu bilang, sulit untuk kembali menurunkan biaya dana dengan memangkas bunga deposito. "Jika bunga deposito kami turunkan walau sedikit, pemilik dana (nasabah) akan keluar, kata Tiko, pekan lalu.
Menurut Tiko, perbankan perlu memikirkan bagaimana dana infrastruktur bisa terpenuhi dengan baik sehingga tidak mendorong bank menaikkan bunga pinjaman.
Parwati Surjaudaja, Direktur Utama Bank OCBC NISP juga menilai, ruang penurunan bunga kredit akan lebih terbatas. Selain karena Fed rate, penyebab lainnya adalah masih tingginya risiko kredit. "Risk premium akan naik sehingga mempengaruhi cost of fund, ujar Parwati, Minggu (2/4).
Bianto Surodjo, Direktur Retail Banking Bank Permata menambahkan, pada semester II nanti, ruang penurunan bunga kredit akan terbatas. Bianto beralasan, pada saat ini, suku bunga kredit sudah cukup rendah.
Bunga kredit naik
Setali tiga uang, Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) memperkirakan, di kuartal IV tahun ini, banyak dana bank akan tersedot ke proyek infrastruktur. Saat itu, perbankan diprediksi mulai menaikkan suku bunga kredit.
Kalau fasilitas pinjaman infrastruktur mulai ditarik sejak Juni 2017, pada September sampai Desember 2017, suku bunga kredit akan naik berkisar antara 1% hingga 2%, terang Jahja kepada KONTAN, Sabtu (2/4).
Sampai kuartal I 2017, suku bunga kredit di bank milik Grup Djarum tersebut belum terlalu banyak berubah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News