Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
Meskipun demikian, Budi mengatakan pihaknya tetap mencermati bahwa pembelian obligasi atau SBN baru dengan yield lebih rendah dapat memberi tantangan bagi RoI pada periode mendatang.
Mengenai instrumen saham yang kini trennya sedang naik, Budi mengatakan Dapen BCA melihat hal itu sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan. Namun, dia bilang alokasi ke instrumen saham masih dijaga dalam porsi terbatas, karena volatilitas pasar tetap tinggi.
Saat ini, Budi menyebut portofolio masih mendapat dukungan dari obligasi yang memperoleh keuntungan nilai akibat penurunan suku bunga, meski pembelian obligasi baru menawarkan yield lebih rendah.
Baca Juga: Aset Dana Pensiun Masih Tumbuh di Tengah Tekanan PHK, Ini Penyebabnya
Ke depan, dia mengatakan penyesuaian alokasi ke saham dapat dilakukan secara bertahap apabila tren bullish berlanjut, dengan tetap menjaga keseimbangan antara imbal hasil, likuiditas, dan kewajiban pembayaran manfaat pensiun.
Sebagai informasi, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat RoI dana pensiun gabungan per Mei 2025 sebesar 2,8%. Angkanya tercatat menurun, jika dibandingkan posisi per Mei 2024.
Selanjutnya: Bos Bulog: Ratusan Ribu Ton Beras SPHP Sudah Disalurkan ke Ritel Modern
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/8), Provinsi Ini Siaga Waspada Hujan Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News