Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menyoroti tren penurunan return of investment (ROI) industri dana pensiun nasional per Mei 2025 yang tercatat sebesar 2,8%, lebih rendah dibanding 3% pada periode yang sama tahun lalu.
Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia, Bambang Sri Mulyadi menjelaskan penurunan ini tidak lepas dari kondisi pasar saham yang masih rentan.
Hal ini membuat banyak pengelola dana pensiun cenderung menahan diri untuk masuk ke instrumen saham.
Baca Juga: Dana Pensiun BCA Incar ROI Hingga 7,3% di 2025, Fokus ke Obligasi
“Banyak dana pensiun yang menunggu momentum untuk aktif di pasar. Terbukti dari penurunan pendapatan pelepasan investasi hingga 64,44% dan dividen turun 12,46% dibandingkan Mei 2024,” kata Bambang kepada Kontan, (3/8).
Ia menjelaskan, kontribusi terbesar terhadap imbal hasil dana pensiun masih didominasi pendapatan bunga atau kupon yang mencapai 82,89%. Disusul oleh dividen sebesar 11,53%, laba pelepasan investasi 2,91%, dan pendapatan sewa 2,60%.
Dalam kondisi pasar yang dinamis, strategi alokasi aset cenderung tetap konservatif.
Menurut Bambang, dana pensiun masih mempertahankan porsi terbesar investasi pada instrumen pendapatan tetap atau fixed income untuk menjaga stabilitas pendapatan.
Baca Juga: Investasi Dana Pensiun di SRBI Turun per Mei 2025, ADPI Ungkap Penyebabnya
Meski ROI sempat menurun pada pertengahan tahun, ADPI optimistis kinerja industri akan membaik pada semester II-2025.
Ia memperkirakan ROI dana pensiun secara nasional berada di kisaran 6,5% hingga 7,25% pada akhir 2025.
Selanjutnya: Dalam 11 Kuartal, Perusahaan Investasi Warren Buffett Lebih Banyak Menjual Saham
Menarik Dibaca: Waspadai Anak yang Menggunakan Chatbot AI dan Teman Virtual di Era Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News