Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun 2018, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatat pertumbuhan kredit cenderung melambat.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta menjelaskan, perlambatan kredit tersebut memang telah menjadi tren umum yang bersifat musiman. Adapun, perseroan ini mencatat pertumbuhan kredit bulan Januari 2018 di kisaran 8% sampai 9% secara tahunan atau year on year (yoy).
"Tren ini umum terjadi di awal tahun, demikian halnya juga pada BNI yang juga sesuai tren industri mengalami penurunan dibandingkan akhir tahun kemarin," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (19/2).
Hanya saja, Herry menyebut tren awal tahun ini akan stabil pada kuartal mendatang. Menurutnya, peningkatan kredit bakal terjadi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain debitur-debitur sektor konstruksi yang mulai membutuhkan kredit.
Sementara mengenai perlambatan kredit di bulan Januari, ia menilai pelaku bisnis cenderung lebih hati-hati dalam meminjam kredit di awal tahun. Pasalnya, korporasi masih memantau kebijakan ekonomi dari pemerintah untuk dapat mengikuti pergerakan tingkat konsumsi dalam negeri dan investasi.
"Debitur juga memantau kondisi makro ekonomi lainnya seperti kebijakan dari negara-negara tujuan ekspor dan harga komoditas dunia," ungkapnya.
Sebagai informasi saja, sampai dengan akhir tahun 2017, bank bersandi emiten BBNI ini telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 443,31 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 12,2% yoy dibandingkan tahun sebelumnya Rp 393,27 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News