Reporter: Andri Indradie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pertumbuhan kredit Bank Bukopin tahun ini jauh di bawah rata-rata industri. Per akhir kuartal III 2010, kredit Bukopin tercatat sebesar Rp 27,34 triliun. Dibandingkan akhir tahun lalu pada periode yang sama, kredit hanya tumbuh 1,73% dari sekitar Rp 26,8 triliun.
Direktur Utama Bukopin Glen Glenardi mengakui, sejak awal semester kedua, kredit Bukopin memang agak menurun. "Hal ini dipengaruhi oleh sektor komoditas. Meskipun demikian, di luar komoditas, kredit kami tumbuh sekitar 20% kok," katanya, Kamis (11/11) di sela acara Investor Summit di Jakarta.
Walau kondisi semester dua cenderung turun, Glen optimistis tahun depan kredit Bukopin bisa tumbuh hingga 20%. Untuk mencapai target tersebut, Bukopin sudah menyiapkan dua aksi korporasi, yaitu rights issue dan penerbitan subdebt. Nilai rights issue sekitar Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun, sementara subdebt masih belum ditentukan.
"Kami akan right issue sekitar 20-30%. InsyaAllah kuartal I tahun depan sudah terlaksana," imbuh Glen.
Glen berharap dua akhir korporasi tersebut memperbesar rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) sehingga mampu mendukung ekspansi Bukopin mencapai pertumbuhan kredit. Per akhir September 2010, CAR Bukopin sekitar 12,17%. Dengan dua aksi korporasi tersebut, Bukopin ingin tetap menjaga CAR tetap di kisaran 12-13%. Maklum saja, CAR bisa tergerus saat bank menyalurkan kredit.
Akhir kuartal III tahun ini, laba bersih Bukopin mencapai Rp 335,94 miliar atau tumbuh 21,16 % dari Rp 277,26 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Glen bilang, kenaikan laba ditopang oleh naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 29,43% menjadi sekitar Rp 1,3 triliun.
Aset Bukopin tumbuh 17,27 % dari Rp 36,7 triliun menjadi Rp 43,04 triliun. Aset tumbuh lantaran dana pihak ketiga (DPK) meningkat 16,84% dari Rp 31,57 triliun menjadi Rp 36,89 triliun. Rinciannya, tabungan naik 43,68%, deposito bertambah 10,20%, dan giro tumbuh 15,70%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News