kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penyaluran kredit sektor UMKM stabil di tahun ini


Kamis, 25 Juli 2013 / 05:56 WIB
Penyaluran kredit sektor UMKM stabil di tahun ini
ILUSTRASI. Harus Tahu! Ini 4 Manfaat Apel untuk Perawatan Rambut


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama, Emma Ratna Fury | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Di semester kedua tahun ini, kucuran kredit sektor konsumsi diprediksi bakal melambat. Pemicu utamanya adalah kenaikan suku bunga acuan alias BI rate, lonjakan angka inflasi dan melemahnya daya beli masyarakat.

Indikasi seretnya kredit konsumsi sudah terlihat di bulan kelima tahun ini.  Bank Indonesia (BI) mencatat, per akhir Mei 2013, kredit konsumsi mencapai Rp 838,73 triliun. Angka ini tumbuh 1,48% dibandingkan realisasi kredit konsumsi per April 2013.

Tapi ada kabar gembira. Dari sisi kredit produktif, yakni kredit mikro diperkirakan stabil hingga akhir tahun ini.  Per Mei lalu, kredit sektor UMKM lebih tinggi dibandingkan laju kredit sektor konsumsi, yakni sebesar 2,9% menjadi Rp 558,53 triliun.

Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Achmad  Baiquni, mengemukakan kredit UMKM tumbuh cukup bagus. Pada kuartal pertama tahun ini, kredit UMKM BRI meningkat 19% year-on-year menjadi Rp 264 triliun. Jumlah ini setara 73% terhadap total kredit BRI di kuartal I 2013 mencapai Rp 361,2 triliun.

BRI belum mempublikasikan laporan keuangan kuartal kedua tahun ini. "Tapi untuk total penyaluran kredit berpotensi tumbuh 24% hingga 26% ketimbang periode yang sama tahun lalu," ujar Baiquni kepada KONTAN, Selasa (23/7).

Mengacu realisasi total kredit BRI pada akhir Juni 2012 senilai Rp 304,80 triliun, maka total penyaluran kredit BRI per akhir Juni tahun ini antara Rp 448,88 miliar hingga Rp 456,12 miliar. Dengan asumsi kontribusi 73% seperti di kuartal I 2013, kucuran kredit UMKM BRI pada bulan Juni 2013 berpotensi mencapai Rp 332,97 triliun.

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), yang fokus menggarap segmen mikro, juga mencatatkan pertumbuhan kredit. Per akhir Juni 2013, guyuran kredit BTPN mencapai Rp 43,6 triliun, atau tumbuh 27% dibandingkan realisasi setahun lalu. Dari jumlah tersebut, penyaluran kredit mikro mencapai Rp 9,98 triliun atau tumbuh 24% dibandingkan realisasi per Juni 2012. Dengan demikian, porsi kredit mikro BTPN mencapai 22,89% dari total kredit.

Indikasi meningkatnya kucuran kredit UMKM juga terlihat dari pencapaian program Daya, yaitu pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas nasabah dalam menjalankan usaha.

Sepanjang semester pertama tahun ini, program Daya BTPN telah menjangkau 679.885 penerima manfaat, meningkat 32% daripada Juni 2012 sebanyak 529.991 penerima manfaat.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti, memprediksi pertumbuhan kredit konsumsi di tahun ini akan melambat 1,7% hingga 2% dibandingkan tahun lalu. Jika selama 2012 kredit konsumsi tumbuh 19%-20%, maka akhir tahun ini berpotensi hanya tumbuh sekitar 17%-18%.

Sedangkan pertumbuhan kredit sektor UMKM cenderung stabil atau sekitar 17% pada tahun ini. Menurut Destry, kenaikan suku bunga pinjaman dan suku bunga kartu kredit berpotensi menurunkan minat para nasabah  mengajukan kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×