kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Penyaluran Pembiayaan CNAF Capai Rp 4,48 Triliun per Mei 2025


Selasa, 10 Juni 2025 / 17:22 WIB
Penyaluran Pembiayaan CNAF Capai Rp 4,48 Triliun per Mei 2025
ILUSTRASI. Pertumbuhan Multifinance: Pelayanan nasabah di Kantor CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) di Tangerang Selatan. Perseroan mencatat pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp 4,48 triliun hingga Mei 2025. KONTAN/Baihaki/13/1/2025


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp 4,48 triliun hingga Mei 2025.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menjelaskan, jumlah tersebut tumbuh sebesar 14,7% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 3,90 triliun.

Baca Juga: Rasio BOPO CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Naik Tipis Jadi 63,9% pada April 2025

Ia menyebut pertumbuhan ini tak lepas dari strategi perusahaan yang masih berfokus pada pembiayaan mobil baru, mobil bekas, serta fasilitas dana atau refinancing.

“CNAF juga memanfaatkan momentum pemangkasan suku bunga kemarin sebagai peluang untuk semakin agresif dalam menyalurkan pembiayaan,” kata Ristiawan kepada Kontan, Kamis (5/6).

Menurutnya, penurunan suku bunga memberikan stimulus positif bagi masyarakat untuk mengganti kendaraan mereka atau memanfaatkan pembiayaan dana tunai. 

Baca Juga: CNAF Manfaatkan Momen Tahun Ajaran Baru untuk Dorong Pembiayaan Dana Tunai

Di sisi lain, Ristiawan bilang pihaknya juga mengoptimalkan penyaluran pembiayaan fasilitas dana, yang kini memiliki ruang lebih besar setelah disetujuinya POJK terbaru dengan batas maksimal Rp 10 triliun.

Lebih lanjut, hingga Mei 2025, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) perusahaan tercatat 1,32%.

“Kami menerapkan analisis profil dan karakter calon nasabah yang lebih ketat dengan dukungan metode application score sebagai penunjang keputusan pembiayaan,” kata Ristiawan.

Selanjutnya: Incar Dividen dari Big Caps? Kesempatan Beli PGEO, MEDC dan UNVR sampai 13 Juni 2025

Menarik Dibaca: Incar Dividen dari Big Caps? Kesempatan Beli PGEO, MEDC dan UNVR sampai 13 Juni 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×