Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending, Maucash menyampaikan bahwa akan terus meningkatkan penyaluran pembiayaan ke luar pulau Jawa.
Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan mengatakan sepanjang tahun 2024, Maucash sudah melakukan penyaluran pembiayaan produktif ke luar pulau Jawa dan terus tumbuh sehingga saat ini portofolio pembiayaan 55% di pulau Jawa dan 45% di luar pulau Jawa.
“Melihat hal tersebut, kami akan terus meningkatkan penyaluran pembiayaan produktif di luar pulau Jawa, karena hal ini sesuai dengan permintaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terus mendorong P2P lending untuk meningkatkan pembiyaan di luar pulau Jawa,” kata dia kepada Kontan, Selasa (4/3).
Baca Juga: Begini Strategi Maucash untuk Tingkatkan Pembiayaan ke Luar Jawa
Adapun berdasarkan data dari OJK, penyaluran pendanaan fintech dari bulan Januari – November 2024 tercatat 75% tersalurkan di pulau Jawa dan 25% di luar pulau Jawa.
Sementara itu, Indra mengatakan strategi yang akan dilakukan Maucash untuk mendorong penyaluran pembiayaan di luar pulau Jawa antara lain yaitu, dengan terus mengadakan program-program edukasi, literasi dan inklusi keuangan yang sudah menjadi komitmen baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa.
“Hingga saat ini, Maucash menggencarkan program–program edukasi, literasi dan inklusi keuangan dengan mengunjungi berbagai daerah di luar pulau Jawa. Tidak hanya itu, Maucash juga terus melakukan pendampingan pada customer baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa,” ungkapnya.
Adapun penyaluran produktif Maucash berdasarkan year to date (YTD) Februari 2025, tumbuh kurang lebih 28% dibanding YTD bulan Februari 2024.
Baca Juga: Penyaluran Pinjaman Maucash Tumbuh 21% pada Januari 2025
Indra menambahkan, di tahun 2025, Amartha menargetkan penyaluran pinjaman produktif lebih tinggi sebesar 35% tahun 2024. Ia menyebut bahwa saat ini, performance Maucash masih sesuai dengan business plan perusahaan, bahkan lebih baik.
Sebagai informasi, mendorong pembiayaan ke luar Jawa menjadi salah satu arahan OJK dalam upaya meningkatkan porsi pembiayaan produktif fintech lending.
Hal itu juga dimaksudkan untuk mendorong porsi pembiayaan produktif sesuai Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) periode 2023–2028, yang mana harus 40%-50% pada 2025-2026.
Baca Juga: Maucash Nilai Evaluasi Pendanaan Perbankan Bisa Timbulkan Dampak Terhadap Fintech
Selanjutnya: ABMM Agendakan Lebih Gencar Eksplorasi Setelah Akuisisi Tambang Entitas Usaha UNTR
Menarik Dibaca: Selebgram Aghnia & Stefany Talita Luncurkan Eze Nails, Koleksi Kuku Tempel Premium
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
