Reporter: Vina Destya | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permodalan Nasional Madani atau PNM menyebutkan bahwa jumlah penyaluran pembiayaan di Semester I-2023 mencapai Rp 34,10 triliun, di mana sebanyak Rp 24,37 triliun atau 71,5% dari total merupakan pembiayaan dengan pola syariah.
Sekretaris Perusahaan PNM Dodot Patria Ary menyebutkan bahwa PNM memiliki dua unit bisnis pembiayaan yakni ULaMM dan Mekaar. Penyaluran ULaMM syariah mencapai Rp 408,1 miliar sedangkan penyaluran Mekaar syariah mencapai Rp 23,97 triliun pada Semester I-2023.
Dodot juga mengatakan bahwa PNM memberikan jasa pembiayaan untuk produk Mekaar dan ULaMM dengan jumlah plafond pinjaman mulai dari Rp 2 juta sampai dengan Rp 10 juta, bahkan saat ini PNM juga telah inisiasi sampai Rp 15 juta.
Baca Juga: PNM Tetap Optimis Salurkan Pembiayaan Rp 70 Triliun Sampai Akhir 2023
“Proses angsuran juga dilakukan secara mingguan dengan nominal mulai dari Rp 50.000 per minggu,” ujar Dodot kepada Kontan, Rabu (27/9).
Kemudian perlu ditekankan juga bahwa pengenaan jasa pembiayaan pada usaha mikro dan ultra mikro di PNM masih lebih kecil jika dibandingkan dengan pembiayaan yang dilakukan oleh pelaku keuangan non-formal.
“Kehadiran kita salah satunya adalah untuk menanggulangi kehadiran pelaku keuangan non-formal yang bisa memberikan tingkat suku bunga hingga 10% per bulan,” tambah Dodot.
Pada produk Mekaar, penyaluran pembiayaan diberikan secara berkelompok khusus kepada ibu-ibu prasejahtera pelaku usaha ultramikro tanpa adanya jaminan.
“Tidak terbatas kepada mereka yang sudah memiliki usaha saja tetapi juga bagi yang ingin memulai usaha,” papar Dodot.
Sedangkan pada produk ULaMM, Dodot menjelaskan bahwa penyaluran pembiayaan diberikan secara individu bagi pelaku usaha mikro tanpa spesifikasi jenis kelamin. Di mana nasabah ULaMM merupakan mereka yang sudah memiliki usaha lebih besar dan memiliki asset yang bisa digunakan sebagai jaminan.
Baca Juga: Upaya PNM Klaim Beri Pelayanan yang Prima Bagi Nasabah Disabilitas
“Bisa dikatakan bahwa produk ULaMM menjadi media bagi nasabah Meekar yang naik kelas,” jelasnya.
Sebagai perusahaan yang memiliki fokus pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan pendampingan, pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah terutama pada pembangunan ekonomi yang menciptakan multiplier effect terhadap pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan.
PNM tidak hanya memberikan modal finansial dalam bentuk uang, tetapi juga intelektual dan sosial dalam bentuk program-program pelatihan.
“Untuk meningkatkan kapasitas usaha serta social re-engineering,” pungkas Dodot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News