kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Penyebab Bank Danamon Belum Turunkan Bunga KPR Meski BI Rate Telah Dipangkas


Selasa, 23 September 2025 / 15:28 WIB
Diperbarui Selasa, 23 September 2025 / 15:29 WIB
Penyebab Bank Danamon Belum Turunkan Bunga KPR Meski BI Rate Telah Dipangkas
ILUSTRASI. Pelayanan transaksi nasabah Bank Danamon Jakarta, Rabu (16/1/2019). PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menyatakan hingga saat ini belum menurunkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menyatakan hingga saat ini belum menurunkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Bank yang berada dalam grup MUFG ini masih mencermati kondisi pasar properti, daya beli masyarakat, serta faktor makroekonomi sebelum mengambil keputusan penyesuaian bunga.

“Sebagai bank yang berorientasi pada nasabah, kami berkomitmen menjadi penyedia solusi finansial dengan nilai tambah berkelanjutan. Berkaitan dengan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kami masih terus mencermati kondisi pasar properti yang saat ini masih sangat dipengaruhi daya beli masyarakat dan kondisi makro ekonomi secara keseluruhan," ungkap Enriko Sutarto, Consumer Lending Business Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk kepada kontan.co.id, Senin (22/9/2025).

Baca Juga: Alasan Bank Belum Turunkan Suku Bunga Kredit Meski BI Rate Turun

Ke depannya, kata Enriko, Danamon senantiasa akan mendorong penyaluran kredit di berbagai sektor melalui beragam produk perusahaan yang berorientasi pada kebutuhan nasabah, serta senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian melalui penerapan manajemen risiko yang disiplin.

Terkait risiko kredit, Danamon menegaskan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) masih terjaga di level sehat, sesuai target bisnis perusahaan. Manajemen juga menilai penurunan suku bunga nantinya tidak akan mengganggu kualitas aset perseroan.

Hingga 30 Juni 2025, Danamon mencatatkan pertumbuhan kredit dan trade finance konsolidasi sebesar 6% year-on-year (YoY) menjadi Rp195,7 triliun.

Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh lini bisnis Enterprise Banking & Financial Institution serta SME Banking. Sementara itu, segmen konsumer tumbuh 15% YoY, meliputi kredit pemilikan rumah, kredit tanpa agunan, kartu kredit, dan produk konsumer lain.

Baca Juga: Perbankan Masih Hadapi Tantangan dalam Turunkan Bunga Kredit

Sepanjang 2025, Danamon menargetkan pertumbuhan kredit sejalan dengan proyeksi industri perbankan. Strategi ini didukung ekosistem MUFG dan empat lini bisnis utama: Enterprise Banking & Financial Institution, Small Medium Enterprise (SME), Consumer Banking, dan Adira Finance.

“Ke depan, fokus Danamon juga mencakup penguatan ekosistem otomotif, haji-umrah, pendidikan, dan real estat. Kami akan terus memanfaatkan proposisi unik dari MUFG untuk memperluas jangkauan dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan,” tambah Enriko.

Selanjutnya: Ancora (OKAS) Lepas Aset Non-produktif, Perkuat Neraca Keuangan & Fokus Bisnis Inti

Menarik Dibaca: Ini Daftar Lengkap 30 Kandidat yang Akan Mendapat Ballon d’Or di 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×