kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyebab Laba Bank Central Asia (BBCA) Naik Tinggi pada Kuartal III 2022,


Kamis, 03 November 2022 / 05:00 WIB
Penyebab Laba Bank Central Asia (BBCA) Naik Tinggi pada Kuartal III 2022,


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih cukup tinggi sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Capaian tersebut jauh melampaui pertumbuhan pendapatannya. 

Per September 2022, BCA membukukan laba bersih Rp 29 triliun atau tumbuh 24,8% secara tahunan (year on year/YoY). Sedangkan pendapatan operasional BCA hanya tumbuh 8,9% YoY menjadi Rp 62,7 triliun yang terdiri dari pendapatan bunga bersih Rp 46,07 triliun atau naik 9,3% YoY dan pendapatan non bunga Rp 16,6 triliun atau meningkat 7,8% YoY. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo,  menjelaskan, pertumbuhan pesat laba bersih BCA ini terutama ditopang oleh biaya provisi yang jauh lebih rendah. 

"Beban provisi BCA kuartal III hanya Rp 191 miliar, turun dari Rp 909 miliar pada kuartal II dan Rp 2,8 triliun di kuartal I. Sehingga total biaya provisi sepanjang sembilan bulan tahun ini turun 48,8% YoY jadi Rp 3,9 triliun," jelas Handiman dalam risetnya dikutip Rabu (2/11). 

Baca Juga: Lowongan Kerja Fresh Graduate di Bank BCA, Masih Banyak Posisi Dibuka

Namun, Handiman melihat cost of credit (CoC) BCA pada kuartal IV tahun ini akan mencapai 1%, naik dari 0,8% pada sembilan bulan pertama. Pasalnya, manajemen BCA telah mengindikasikan bahwa beban provisi akan naik dibandingkan kuartal III. 

Adapun pertumbuhan pendapatan bunga BCA semakin meningkat dari kuartal ke kuartal. Pada kuartal III, perseroan mencatatkan pendapatan bunga tumbuh 6,8% dari kuartal sebelumnya. Sedangkan pada kuartal II tercatat naik 5% dari triwulan pertama. 

Menurut Handiman, pertumbuhan pendapatan bunga terutama didorong dari penempatan dana bank pada Bank Indonesia (BI) dan obligasi pemerintah. 

Selain itu juga dibantu oleh pertumbuhan kredit sebesar 12,6% secara tahunan dan meningkatnya imbal hasil kredit dalam dollar menjadi 3,6% pada kuartal III dari kuartal II yang hanya naik 3,1%. 

Baca Juga: Asing Net Buy Rp 593 Miliar di Awal November, Saham-saham Ini Banyak Dikoleksi

 




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×