CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

Penyebab Penyaluran Kredit Perbankan di Sektor Konstruksi Terus Menurun


Selasa, 03 Desember 2024 / 05:25 WIB
Penyebab Penyaluran Kredit Perbankan di Sektor Konstruksi Terus Menurun
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Minggu (9/6/2024). Penyaluran kredit perbankan di sektor konstruksi tengah dalam tren perlambatan, setelah sebelumnya terkontraksi sejak awal tahun 2024.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan di sektor konstruksi  tengah dalam tren perlambatan, setelah sebelumnya terkontraksi sejak awal tahun 2024. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit konstruksi hanya tumbuh 0,2% secara tahunan (year on year/yoy) per Oktober 2024 dengan nilai kredit mencapai Rp 393,3 triliun, lebih rendah dari pertumbuhan bulan September yang sebesar 1,2% yoy dengan nilai kredit Rp 402,3 triliun. 

Sejumlah bankir tanah air juga membenarkan adanya penurunan kredit konstruksi, hal ini lantaran mayoritas proyek pembangunan infrastruktur nasional tidak bergantung pada pinjaman perbankan. Di sisi lain pihak swasta terutama emiten konstruksi juga lebih memilih memakai modalnya dalam melakukan ekspansi usahanya.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Perbankan di Sektor Konstruksi Terus Turun, Cermati Penyebabnya

Direktur Utama PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB), Yuddy Renaldi menyatakan, kredit khususnya jika dilihat dari sektor ekonominya, memang sejalan dengan industri sektor konstruksi mengalami perlambatan.

"Di akhir tahun sektor ini cenderung melambat di BPD, apalagi terkait dengan pekerjaan yang dibiayai oleh APBN/APBD dimana akhir tahun anggaran seluruh pekerjaan harus sudah selesai termasuk pembayarannya," ungkap Yuddy kepada Kontan, Senin (2/12). 

Yuddy menyebut, di BJB sendiri jika dibandingkan dengan tahun lalu perlambatannya sudah mencapai 1,8% yoy. Sedangkan dari komposisinya, kredit BJB pada sektor ini sebesar 27,4% dari total kredit yang disalurkan bank.

Di sisi lain, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) selaku bank yang berfokus pada sektor properti dan perumahan juga mencatatkan penurunan kredit pada sektor ini. 

Baca Juga: Industri Logam Pendukung Sektor Konstruksi Perluas Pasar Ekspor

Corporate Secretary BTN, Ramon Armando menyatakan, penyaluran kredit konstruksi BTN mencapai Rp 18,27 triliun per September 2024, menurun 5,1% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Penurunan ini karena BTN tengah melakukan reprofiling terhadap portofolio kredit konstruksinya, agar lebih berfokus kepada rumah tapak (landed house) dan proyek perumahan high-rise atau hunian vertikal dengan konsep transit oriented development (TOD)," ungkap Ramon kepada Kontan, Senin (2/12).

Meski begitu, Ramon mengaku pihaknya tetap optimistis pada pertumbuhan kredit konstruksi ke depannya akan lebih baik seiring dengan upaya pemerintah membangun perumahan secara masif melalui Program 3 Juta Rumah. 

Hal ini seiring dengan upaya pemerintah dengan memberikan akses hunian yang lebih mudah dan murah kepada masyarakat, permintaan untuk kredit perumahan juga akan meningkat, sehingga developer akan bergerak membangun proyeknya dan membutuhkan dukungan pembiayaan berupa kredit konstruksi.

Sementara itu, EVP Corporate Communication and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Hera F Haryn menyatakan, penyaluran kredit ke sektor konstruksi masih bertumbuh sekitar 6% yoy per September 2024, dengan porsi penyaluran kredit mencapai 4,1% dari total kredit BCA.

Baca Juga: Dolar AS Perkasa, Sektor Konstruksi dan Infrastruktur Terkulai

Hera mengaku pihaknya optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan, dengan terus mengoptimalkan penyaluran kredit ke sektor konstruksi.

"Adapun sektor ini akan tumbuh kembali di awal tahun sejalan dengan berjalan nya kembali belanja pemerintah juga proyek-proyek swasta," ungkap Hera kepada Kontan, Senin (2/12).

Selanjutnya: Groundbreaking Januari 2024, Sampai di Mana Pembangunan Masjid Negara IKN?

Menarik Dibaca: Gift Code Ojol The Game 3 Desember 2024 Paling Baru Bulan Ini dari Codexplore

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×