kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Per Juli 2018, fintech syariah Alami telah bantu salurkan pembiayaan Rp 20 miliar


Rabu, 29 Agustus 2018 / 13:10 WIB
Per Juli 2018, fintech syariah Alami telah bantu salurkan pembiayaan Rp 20 miliar
CEO Alami, Dima Djani


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemain agregator financial technology (fintech) berbasis syariah Alami masih yakin dengan prospek industri fintech syariah yang masih cerah di beberapa waktu mendatang. Penetrasi yang masih mini menjadi potensi yang besar untuk dikembangkan.

Kendati baru berdiri akhir tahun kemarin, sampai Juli 2018 ini Alami telah berhasil membantu menyalurkan pembiayaan Rp 20 miliar dari delapan pelaku usaha kecil menengah (UKM) dengan frekuensi sembilan kali transaksi.

Nominal itu didapat dari bekerjasama dengan tiga perbankan syariah seperti BNI Syariah, Bank Mandiri Syariah (BSM) dan Bank Mega Syariah. Selain itu, Alami juga menjalin kemitraan dengan fintech lending asal Singapura yakni Kapital Boost.

CEO sekaligus Founder Alami Dima Djani mengatakan, saat ini yang sudah masuk dalam pipeline pembiayaan yang akan disalurkan sebesar Rp 70 miliar dari 20 sampai 30 pelaku UKM sampai akhir tahun nanti.

"Target Rp 100 miliar bisa tercapai atau tidak memang masih didiskusikan lagi dengan internal. Bisa lebih atau bahkan kurang dari target karena memang manpower kami belum banyak," ujar Dima di Jakarta, Rabu (29/8).

Adapun sektor pelaku UKM yang menjadi sasaran Alami pada manufaktur, trading, konstruksi dan sebagainya yang masih berada di wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek). Alami juga sedang berencana untuk memberikan pembiayaan pada sektor kesehatan pada tahun ini.

Dengan pemilihan calon peminjam yang tepat dan penanganan penagih yang baik, Alami masih mampu menjaga angka non performing loan (NPL). Menurut Dima, pihaknya belum mencatatkan angka keterlambatan pembayaran di atas 90 hari.

Sekadar informasi, plafon pembiayaan yang dipatok Alami berkisar antara Rp 200 juta sampai Rp 30 miliar. Sedangkan apabila transaksi berhasil Alami akan mendapatkan fee sebesar 1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×