Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Maret tahun 2018, PT BNI Multifinance Tbk menorehkan rasio kredit macet atau non performing finance (NPF) yang rendah yakni di bawah angka 1%.
“Rasio NPF kami di bulan Maret tahun ini 0,44%. Rasio ini sedikit meningkat di bandingkan Maret tahun lalu,” kata Suwaloyo, Direktur Utama BNI Multifinance kepada Kontan.co.id, Minggu (8/4).
Dalam hal ini, BNI Finance mempunyai strategi khusus untuk menjaga NPF agar tak membengkak hingga akhir tahun ini. Di antaranya adalah perusahaan akan menyeleksi secara ketat siapa saja debitur yang berhak memproleh kredit, hal ini untuk mengantisipasi adanya kredit macet.
“Untuk menjaga di bawah 2%, maka pemberian kredit dilakukan secara hati-hati. Jika ada kredit macet, kami akan segera mengambil langkah untuk menyelesaikan terhadap debitur yang menunggak,” ungkap Suwaluyo.
Sekedar informasi, berdasarkan catatan Kontan.co.id, angka kredit macet BNI Finance mencapai 0,30% hingga tujuh bulan pertama tahun 2017. Anak usaha BNI tersebut menargetkan angka NPF sebesar 0,55% sampai akhir tahun 2017.
Tahun lalu, untuk menekan kredit macet BNI Multifinance gencar melakukan ekspansi seperti merambah pembiayaan di sektor properti. Selain itu, juga mempertahankan lini bisnis yang berkontribusi besar bagi pemasukan yaitu pembiyaan kendaraan komersil.
Strategi selanjutnya, perusahaan rutin melakukan pengecekan setiap minggu bagi debitur yang telat membayar kredit. Caranya dengan memberikan peringatan pertama dan kedua, jika itu gagal maka setelah sebulan peringatan maka barang kredit akan ditarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News