Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa sampai dengan akhir November 2012 meningkat menjadi US$ 111,3 miliar atau setara dengan 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Cadangan devisa naik terjadi setelah Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kembali mengalami surplus pada triwulan III-2012. Di sisi lain, defisit transaksi berjalan cenderung menurun kendati tidak secepat yang diperkirakan.
Direktur Eksekutif Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Dody Budy Waluyo mengatakan, defisit transaksi berjalan tersebut dapat diimbangi oleh surplus pada Transaksi Modal dan Finansial (TMF) yang lebih besar serta ditopang oleh peningkatan investasi langsung dan portofolio. Pada triwulan keempat, Bank Indonesia memperkirakan cadangan devisa akan semakin gemuk.
"Kedepan, BI meyakini kinerja neraca pembayaran akan tetap mengalami surplus, didukung oleh penurunan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sustainable serta surplus neraca modal dan finansial yang tetap besar," katanya, Selasa (11/12).
Pada kuartal keempat, BI melihat tekanan terhadap rupiah mulai menurun. BI memperkirakan, rupiah akan bergerak stabil.
Pada bulan November, Rupiah secara point to point menguat sebesar 0,12% ke level Rp 9.594 per dollar atau secara rata-rata melemah 0,25% menjadi Rp 9.617 per dollar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News