kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Peran BRI Dukung UMKM Terus Berlanjut


Minggu, 17 Maret 2024 / 17:00 WIB
Peran BRI Dukung UMKM Terus Berlanjut
ILUSTRASI. Kontan - BRI Ultra Mikro Kilas Online. Produksi batik di Bogor, Senin (27/1). KONTAN/Baihaki/27/1/2020


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Akses pinjaman kredit bagi usaha kecil dan menengah serta usaha mikro kecil masih sangat dinanti oleh pengusaha dalam memenuhi ekspansi usaha mereka. Untuk itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tak pernah putus untuk terus menyalurkan kredit ke usaha kecil dan menengah (UKM) dan dukungan untuk kredit usaha rakyat (KUR).

Pimpinan Cabang BRI Artha Gading, Gunariyadi mengatakan, BRI Kantor Cabang Artha Gading turut mendukung pemberdayaan UMKM. Salah satunya dengan memberikan akses keuangan bagi pengusaha yang mendukung modal kerja serta solusi layanan keuangan lain. Saat ini, BRI cabang Artha Gading melayani kredit UKM yang termasuk didalamnya terdapat KUR.

Pinjam kredit UKM di cabang Artha Gading ini ini banyak mengalir untuk pengusaha kecil dan menengah serta KUR. Misalnya, untuk pengusaha kontraktor, manufaktur dan pertambangan, hingga pedagang sembako dan toko bangunan. “Keunggulan kredit UKM di BRI ini adalah penarikan kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah,” ucap Guna kepada KONTAN.

Misalnya, debitur kredit bisa meminta kepada bank untuk penarikan kredit pada jadwal pembayaran ke supplier maupun pembayaran dari buyer. Dengan kata lain, debitur tidak perlu mencairkan kredit secara rutin, karena pencarian bisa dilakukan sesuai kebutuhan nasabah.

Baca Juga: Bidik Merchant Kecil Dan Menengah, BRI Perluas Jumlah QRIS

Di BRI, fasilitas kredit untuk usaha kecil dapat mencapai Rp 25 miliar, baik itu untuk kredit modal kerja termasuk membiayai operasional seperti kebutuhan untuk pengadaan bahan baku dan proses produksi, serta kredit investasi yakni fasilitas kredit untuk membiayai kebutuhan dana jangka panjang dalam rangka pembelian dan pembangunan ekspansi.

Bagi debitur di wilayah Artha Gading dapat mengajukan pinjaman kredit UKM dan KUR di BRI Kantor Cabang Artha Gading. Nantinya, Guna mengatakan, proses kredit dapat dilakukan dengan masa pencairan kredit selama 14 hari kerja setelah mendapatkan persetujuan dari kantor regional.

Di tahun 2024 ini, BRI Kantor Cabang Artha Gading membidik pertumbuhan kredit UKM termasuk KUR sebesar 14% dari sebelumnya pertumbuha sebesar 8%. Menurut Guna, BRI sangat mendukung penuh UMKM di Tanah Air dari berbagai sektor, terutama bagi UMKM yang potensial.

Peran UMKM di BRI

Pelaku UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Jumlahnya mencapai kurang lebih 65,1 juta, dengan kontribusi ke PDB mencapai 61% dan penyerapan tenaga kerja di sektor ini hingga 97%.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, bahwa inovasi terhadap kebijakan pembiayaan UMKM perlu diperkuat. Ia mengapresiasi BRI sebagai perbankan yang memiliki concern terhadap UMKM.

Baca Juga: Layani Nasabah, BRI Ajak Hotel dan Rumah Sakit Jadi Rekanan Merchant

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan BRI dan kita tetap harus melakukan inovasi,” ujarnya. Pembiayaan UMKM melalui rantai pasok untuk memberi kepastian pembiayaan atau kredit. Menurutnya, perlu ada kesungguhan dari berbagai pihak baik BUMN maupun pemerintah untuk memberi kemudahan pembiayaan sektor produktif, terutama pertanian, perikanan, dan perkebunan.

Teten menyebut, selama ini pembiayaan yang menjadi kebutuhan UMKM memiliki tantangannya, yakni seperti 47% pembiayaan UMKM belum dapat terlayani oleh lembaga jasa keuangan. Maka pembiayaan UMKM harus terus diperbesar dan dipermudah untuk menjangkau karasteristik pelaku UMKM yang tidak seragam, ada mikro, kecil dan menengah, tengkulak atau aggregator.

Sejauh ini, Indonesia patut bersyukur karena telah memiliki indeks literasi keuangan yang terus membaik, angkanya dari 38,03% di 2019 menjadi naik ke 49,8% di tahun 2022. Sementara indeks inklusi keuangan 2022 menjadi 85,10% meningkat dibandingkan 2019 yang hanya 76,19%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×