kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.069   24,22   0,34%
  • KOMPAS100 1.030   7,41   0,72%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   3,06   1,37%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 488   -3,49   -0,71%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -0,96   -0,71%

Perbaikan Kinerja Bank Raksasa RI Belum Signifikan Tapi Sahamnya Sudah Meroket


Minggu, 01 Juni 2025 / 20:03 WIB
Perbaikan Kinerja Bank Raksasa RI Belum Signifikan Tapi Sahamnya Sudah Meroket
ILUSTRASI. Logo Bank BRI di gedung kantor pusat, Jakarta. Hingga empat bulan pertama di 2025, kinerja bank-bank raksasa tanah air belum menunjukkan perubahan yang signifikan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus  Audi pun mengungkapkan bahwa secara garis besar, tren kinerja big banks masih cenderung tertekan. InI seiring dengan cost of credit yang meningkat hingga perlambatan pertumbuhan kredit.

Meski demikian, Audi melihat ada peluang bagi big banks ini memiliki ruang perbaikan terdampak oleh sentimen positif dari pelonggaran kebijakan moneter. Mengingat, Bank Indonesia (BI) baru-baru ini menurunkan BI-rate menjadi 5,5%.

“Kami meyakini dalam jangka menengah hingga panjang kinerja bank akan cenderung membaik,” ujar Audi.

 

Sementara itu, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan mengungkapkan pada Mei 2025, saham big banks justru mulai menunjukkan arah yang lebih positif. Meskipun, dari sisi kinerja fundamental, Ekky sepakat memang terlihat belum membaik.

Ia bilang saham BBCA bahkan bisa dikategorikan berada dalam tren strong bullish, sementara BBRI sudah berhasil breakout dari level resistance dan berpotensi melanjutkan penguatan.

Untuk BMRI dan BBNI, meskipun kenaikannya masih relatif lambat, Ekky melihat secara teknikal terlihat ada potensi pembalikan arah tren, tinggal menunggu konfirmasi lanjutan dari volume dan price action

Baca Juga: Pangsa Pasar Baru 24,9%, OJK Dorong Investor Asing Akuisisi Bank di Indonesia

Oleh karena itu, Ekky memandang level harga saat ini masih cukup layak untuk akumulasi bertahap, terutama bagi investor jangka panjang yang mengutamakan keamanan investasi serta prospek stabil dari sektor perbankan. 

“Kombinasi antara valuasi rendah dan fundamental yang relatif kuat menjadikan saham-saham bank big caps sebagai opsi defensif yang menarik di tengah kondisi pasar yang masih fluktuatif,” ujarnya.

Adapun, ia menargetkan harga BBCA terdekat bisa mencapai Rp 9.700 per saham hingga target jangka pendek mencapai Rp 11.000. Sementara itu, BMRI dan BBNI, masing-masing bisa tembus Rp 5.500 dan Rp 4.750.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×