kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.535   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.688   39,44   0,52%
  • KOMPAS100 1.198   6,72   0,56%
  • LQ45 955   6,22   0,66%
  • ISSI 232   0,40   0,17%
  • IDX30 489   2,80   0,58%
  • IDXHIDIV20 588   4,08   0,70%
  • IDX80 136   0,72   0,53%
  • IDXV30 142   0,43   0,31%
  • IDXQ30 163   0,94   0,58%

Perbankan Berburu Cuan dari Pertumbuhan Bisnis Jasa Kustodian


Kamis, 17 Oktober 2024 / 08:46 WIB
Perbankan Berburu Cuan dari Pertumbuhan Bisnis Jasa Kustodian
ILUSTRASI. Pertumbuhan DPK: Layanan nasabah di Bank BCA, Jakarta, Rabu (3/7/2024). Bank Central Asia (BCA) mencatat Dana pihak Ketiga (DPK) per Mei mencapai Rp 1.094,3 triliun, tumbuh 5,1% secara yoy. KONTAN/Baihaki/3/7/2024


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan makin menikmati cuan dari peningkatan investasi di pasar modal lewat bisnis kustodian. Sejumlah bank sukses mencatatkan pertumbuhan positif komisi bisnis jasa kustodian.

Bank Central Asia (BCA) mencatatkan asset under custody (AUC) lebih dari Rp 417 triliun per September 2024, meningkat 27% secara tahunan.

"Ini selaras dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi di instrumen investasi seperti reksadana dan surat berharga," kata Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication BCA, Selasa (15/10).

Baca Juga: Perbankan Optimistis Laju Pertumbuhan Kredit Melesat di Akhir 2024

Hera mengungkapkan, BCA telah bekerjasama dengan 40 manajer investasi untuk layanan bank kustodian dan mengadministrasikan lebih dari 300 produk investasi.

Senada, Bank CIMB Niaga juga mencatat pertumbuhan bisnis jasa kustodian. Per September 2024, aset kelolaan kustodian bank ini mencapai Rp 305 triliun, meningkat 27% secara tahunan. Asset under management (AUM) reksadana mencapai Rp 48,3 triliun, naik 10% secara tahunan.

Rusly Johannes, Direktur Business Banking Bank CIMB Niaga, menyampaikan, bisnis kustodian memberi kontribusi pendapatan yang cukup baik.

"Ini bukan hanya dari custodian fee, tapi juga berkontribusi pada pendapatan dari produk-produk perbankan yang dipergunakan para nasabah, sehubungan dengan layanan penyimpanan efek dan fund administration," jelas Rusly.

Baca Juga: Bank Digital Afrika Bidik Pasar UMKM Indonesia

Corporate Secretary Bank Tabungan Negara (BTN) Ramon Armando juga menyebut, aset kelolaan kustodian BTN terus meningkat sesuai target, sejak bank ini mendapatkan izin sebagai bank kustodian sejak November 2022.

Bisnis tersebut telah mendorong peningkatan pendapatan fee BTN. Ramon tak merinci total dana kelolaan dan pendapatan komisi yang dihasilkan dari jasa kustodian.

"Kustodian BTN masih mempunyai pipeline calon nasabah sehingga akan meningkatkanasset undet custodian jadi Rp 9 triliun hingga akhir tahun," ujar Ramon.

Selanjutnya: Bernard Arnault, Pendiri Louis Vuitton Kehilangan Kekayaan US$10 Miliar dalam Sehari

Menarik Dibaca: IHSG Dalam Tren Naik, Simak Saham Yang Bisa Dilirik Hari Ini (17/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×