kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Perbankan Berburu Cuan dari Pertumbuhan Bisnis Jasa Kustodian


Kamis, 17 Oktober 2024 / 08:46 WIB
Perbankan Berburu Cuan dari Pertumbuhan Bisnis Jasa Kustodian
ILUSTRASI. Pertumbuhan DPK: Layanan nasabah di Bank BCA, Jakarta, Rabu (3/7/2024). Bank Central Asia (BCA) mencatat Dana pihak Ketiga (DPK) per Mei mencapai Rp 1.094,3 triliun, tumbuh 5,1% secara yoy. KONTAN/Baihaki/3/7/2024


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan makin menikmati cuan dari peningkatan investasi di pasar modal lewat bisnis kustodian. Sejumlah bank sukses mencatatkan pertumbuhan positif komisi bisnis jasa kustodian.

Bank Central Asia (BCA) mencatatkan asset under custody (AUC) lebih dari Rp 417 triliun per September 2024, meningkat 27% secara tahunan.

"Ini selaras dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi di instrumen investasi seperti reksadana dan surat berharga," kata Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication BCA, Selasa (15/10).

Baca Juga: Perbankan Optimistis Laju Pertumbuhan Kredit Melesat di Akhir 2024

Hera mengungkapkan, BCA telah bekerjasama dengan 40 manajer investasi untuk layanan bank kustodian dan mengadministrasikan lebih dari 300 produk investasi.

Senada, Bank CIMB Niaga juga mencatat pertumbuhan bisnis jasa kustodian. Per September 2024, aset kelolaan kustodian bank ini mencapai Rp 305 triliun, meningkat 27% secara tahunan. Asset under management (AUM) reksadana mencapai Rp 48,3 triliun, naik 10% secara tahunan.

Rusly Johannes, Direktur Business Banking Bank CIMB Niaga, menyampaikan, bisnis kustodian memberi kontribusi pendapatan yang cukup baik.

"Ini bukan hanya dari custodian fee, tapi juga berkontribusi pada pendapatan dari produk-produk perbankan yang dipergunakan para nasabah, sehubungan dengan layanan penyimpanan efek dan fund administration," jelas Rusly.

Baca Juga: Bank Digital Afrika Bidik Pasar UMKM Indonesia

Corporate Secretary Bank Tabungan Negara (BTN) Ramon Armando juga menyebut, aset kelolaan kustodian BTN terus meningkat sesuai target, sejak bank ini mendapatkan izin sebagai bank kustodian sejak November 2022.

Bisnis tersebut telah mendorong peningkatan pendapatan fee BTN. Ramon tak merinci total dana kelolaan dan pendapatan komisi yang dihasilkan dari jasa kustodian.

"Kustodian BTN masih mempunyai pipeline calon nasabah sehingga akan meningkatkanasset undet custodian jadi Rp 9 triliun hingga akhir tahun," ujar Ramon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×