Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang triwulan I-2019, bank menengah dan besar belum cukup efisien dalam menjalankan bisnis mereka. Terbukti dari 10 besar bank di tanah air, lima di antaranya masih mencatat kenaikan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang mengindikasikan penurunan efisiensi.
Bank Mandiri adalah salah satu berhasil meningkatkan efisiensi di periode itu dengan mencatat rasio BOPO sebesar 63,01%, menurun dari 66,01%. Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, peningkatan efisiensi itu sejalan dengan inisiatif yang dilakukan seperti simplikasi dan digitalisasi proses bisnis, penerapan smart spending culture dan memonitor produktivitas pegawai.
Bank Mandiri akan terus konsisten melakukan efisiensi agar pertumbuhan biaya terjaga satu digit. "Tahun ini, kami menargetkan BOPO di kisaran 68%–70% dan rasio biaya efisiensi 41%–43%." kata Panji pada KONTAN, Selasa (7/5).
Guna mencapai target itu, Bank Mandiri akan memfokuskan pertumbuhan biaya operasional untuk mendukung pengembangan jaringan layanan yang menopang pertumbuhan transaksi dan pengembangan infrastruktur berbasis digitalisasi.
Tak mau ketinggalan, Bank OCBC NISP juga berkomitmen meningkatkan efisiensi operasionalnya walaupun rasio BOPO bank BUKU III ini kuartal I masih naik tipis dari 73,19% menjadi 73,52%.
Parwati Surdaudaja, Presiden Direktur OCBC menilai rasio itu masih cukup stabil, didorong penurunan net interest margin (NIM). Guna meningkatkan efisiensi ke depan, OCBC NISP akan fokus menjaga kualitas aset dan memperbaiki proses bisnis.
Sedangkan Bank Tabungan Negara (BTN) akan melakukan sentralisasi proses operasional, mempercepat implementasi digital banking dan meningkatkan sinergi bisnis untuk dorong efisiensi. Direktur BTN, Mahela Prabantarikso mengatakan, perseroan akan menjaga rasio BOPO di 85%–86% tahun ini. Kuartal I, rasio BOPO bank ini masih stabil di level 70,5%.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menargetkan rasio BOPO 67%–69% tahun ini. Untuk mencapai itu, perseroan ini melakukan business process re-engineering, seperti digitalisasi proses bisnis. Dengan strategi itu, rasio BOPO kuartal I turun dari 70,43% jadi 70,21%.
"Business process re-engineering dilakukan di segmen bisnis mikro di 2018 dan tahun ini akan mulai diterapkan di segmen bisnis lain." kata Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News