Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank menyakini bisnis trade finance masih akan tumbuh tahun ini meskipun masih menghadapi banyak tantangan. Tahun lalu, bisnis ini juga masih menorehkan pertumbuhan tahun lalu.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya masih optimistis bisnis ini akan tumbuh sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan ekspor, investasi dan pembangunan infrastrukur.
Baca Juga: Bank BUMN akan perbesar ekspansi bisnis di luar negeri
Meski begitu, BNI hanya menargetkan pendapatan komisi atau fee based income (FBI) single digit dari bisnis trade finance tahun ini.
Bob Tyasika Ananta, Direktur Bisnis International BNI mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan bisnis trade finance, BNI akan menggali potensi transaksi dari berbagai industri baik di dalam maupun di luar negeri.
Lalu, BNI juga akan mengembangkan produk dan layanan yang berbasis digital untuk kemudahan nasabah dalam bertransaksi trade finance.
"Menyediakan produk dan layanan trade finance yang bersifat tailormade atau customer centric sebagai solusi kebutuhan bisnis dan industri yang bervariasi dalam rangka peningkatan nasabah baru," kata Bob kepada Kontan.co.id baru-baru ini.
Pada tahun 2019, BNI mencatatkan volume transaksi trade finance tumbuh sebesar 6,42% year on year (yoy). Pertumbuhan itu didukung oleh peningkatan volume transaksi ekspor yang naik 12% dan trade dalam negeri naik 27% walaupun volume impor menurun. Produk yg tumbuh paling besar adalah trade dalam negeri yang tumbuh hingga 27%.
Sementara Bank Mandiri melihat prospek bisnis trade finance di tahun 2020 diperkirakan masih relatif stagnan dan akan lebih mengandalkan pertumbuhan pada transaksi perdagangan domestik.