kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan bidik pertumbuhan pendapatan dari trade finance


Kamis, 23 Januari 2020 / 09:31 WIB
Perbankan bidik pertumbuhan pendapatan dari trade finance
ILUSTRASI. Suasana pelayanan nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

Produk trade finance BRI yang tercatat tumbuh paling pesat adalah transaksi SKBDN yang bersumber dari aktifitas bisnis domestik seperti perdagangan (barang dan jasa) antar daerah dan pembangunan infrastruktur.

Dari bisnis itu, BRI membukukan pendapatan komisi alias fee based income (FBI) sebesar Rp 1,71 triliun atau tumbuh 29% yoy.

SEVP Treasury & Global Services BRI Listiarini Dewajanti melihat prospek bisnis trade finance akan makin besar tahun ini. "Dinamika geopolitik dan perang dagang masih belum menunjukkan adanya tanda-tanda mereda yang pada akhirnya menekan permintaan global serta berdampak ekspor Indonesia tumbuh namun terbatas," katanya.

Baca Juga: Bank akan gencar berburu komisi pada tahun depan

Hal tersebut karena, pertama, perang dagang antara AS dan China yang terus belanjut akan menekan kinerja keuangan korporasi di banyak negara sehingga mendorong korporasi tersebut untuk mencari sumber energi yang lebih murah seperti batubara untuk menekan biaya produksi, hingga barang subtitusi dari negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Tarif impor minyak kedelai dari AS oleh China akan mendorong permintaan produk substitusinya yakni CPO, dimana CPO adalah salah satu komoditas ekspor terbesar dari Indonesia.

Ketiga, arus investasi juga diproyeksikan bakal kembali tumbuh pasca berakhirnya tahun politik, berlanjutnya proyek infrastruktur sebagai motor penggerak perekonomian domestik, serta kondisi finansial yang suportif.

Tahun ini, BRI menargetkan Rp 2,2 triliun fee based income dari bisnis trade finance. Untuk mendorong capaian target itu, BRI akan menyediakan layanan trade finance di seluruh Kantor Cabang perseroan, menyediakan akses ke pasar global bagi para Nasabah UMKM BRI, dan meningkatkan layanan kepada sektor industri / bisnis utama nasabah trade finance seperti pertambangan, produk kelapa sawit beserta turunannya, pulp and paper, perdagangan dan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×