kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

Perbankan Dukung Upaya Pemerintah Otimalkan Penyaluran KUR ke Sektor Produktif


Jumat, 21 Maret 2025 / 20:09 WIB
Perbankan Dukung Upaya Pemerintah Otimalkan Penyaluran KUR ke Sektor Produktif
ILUSTRASI. Menteri UMKM Maman Abdurrahman (tengah) didampingi Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moriza (kiri) dan Deputi Usaha Mikro Riza Damanik (kanan) memberikan arahan saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025 di Bandung, Jawa Barat, Senin (24/2/2025). Kegiatan yang diikuti bank-bank penyalur KUR tersebut untuk menghasilkan rekomendasi nyata dalam mempercepat dan memperluas akses alokasi KUR yang ditargetkan tahun 2025 Rp300 triliun sehingga bisa tepat sasaran, tepat guna dan tepat waktu. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nym.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank mendukung upaya pemerintah dalam mengoptimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor produktif dan menyerap lapangan kerja.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan terkait optimalisasi KUR untuk mendorong pembiayaan ke sektor produktif dan menyerap lapangan kerja.

Adapun saat ini distribusi KUR masih didominasi oleh sektor perdagangan (48,4%), sementara sektor produktif seperti pertanian (29%), perikanan (1,7%), dan industri pengolahan (7,6%) masih relatif kecil.

Pemerintah meminta agar sektor-sektor produktif ini diperkuat guna meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Selain itu, dia menyebutkan akan ada revisi Keppres mengenai KUR dengan memasukkan Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dalam komite terkait.

Baca Juga: Bank Sumsel Babel Targetkan Penyaluran KUR selama Ramadan Capai Rp 156 Miliar

Direktur Utama Bank Sumsel Babel (BSB), Achmad Syamsuddin menyatakan, bahwa Bank Sumsel Babel pada dasarnya tetap mendukung apapun kebijakan yang diambil Pemerintah tentang aturan KUR.

Adapun hingga saat ini ekspansi KUR BSB baru teralisasi 30% dari target bulanan di Maret 2025 sebesar Rp 156 miliar.

"Realisasi penyaluran KUR BSB masih terus berjalan dan BSB berkomitmen untuk mengoptimalkan ekspansi KUR yang prudent," ujar Achmad kepada kontan.co.id, Kamis (20/3).

Tahun ini, sektor yang menjadi prioritas penyaluran KUR BSB yakni, sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, jasa dan industri rumah tangga.

"Dalam menggenjot penyaluran KUR, strategi yang akan diterapkan adalah dengan ekspansif dalam sosialisasi dan canvassing prospek calon debitur KUR," imbuhnya.

Setali tiga uang, Direktur SME & Retail Funding Bank Tabungan Negara Muhammad Iqbal mengaku, akan mendukung program pemerintah untuk penyaluran KUR pada sektor produksi karena memberikan dampak perekonomian yang lebih besar, termasuk pada sektor yang berkaitan pangan dan sosial.

Adapun pada tahun 2025, BTN mendapatkan kuota Penyaluran KUR sebesar Rp 3,3 triliun. Angka ini meningkat 10% dari kuota yang BTN terima di tahun 2024.

"Untuk total kredit KUR pada Februari 2025 meningkat secara YoY sebesar 35%," ucap Iqbal.

Dalam menyalurkan KUR, BTN fokus pada sektor housing ecosystem dan housing related seperti konstruksi, kontraktor, toko bangunan/material, bengkel, laundry, serta sektor turunan dari ekosistem perumahan.

Dalam menggenjot penyaluran KUR, BTN telah melakukan digitalisasi proses Kredit dengan proses melalui smartphone serta adanya decision engine dan credit scoring untuk mempercepat proses kredit.

Selain itu, bank mengoptimalkan pemberian kredit kepada merchant yang telah menjadi nasabah BTN, perluasan partnership/value chain, dan peningkatan kompetensi SDM untuk menghasilkan realisasi kredit yang berkualitas.

PT Bank Negara Indonesia (BNI) telah merealisasikan penyaluran KUR sampai dengan 28 Februari 2025 sebesar Rp 1,69 triliun, dengan total penerima KUR mencapai 7.500 UMKM.

General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil Bank BNI Sunarna Eka Nugraha mengaku optimistis hingga 31 Maret 2025 dapat menyaluran KUR dengan total sampai dengan Rp 3 triliun.

Baca Juga: Target Realisasi Rp3 Triliun, UMKM Bisa Ajukan Pinjaman KUR BNI Mikro dan Super Mikro

"Sehubungan dengan target pemerintah terkait dengan penyerapan KUR di Maret 2025 ini, BNI tetap optimis bisa berkontribusi pada harapan tersebut," ungkap Sunarna.

Sunarna menerangkan, sektor prioritas dalam penyaluran KUR BNI masih didominasi oleh sektor perdagangan. Selain itu, BNI juga fokus untuk meningkatakan penyerapan KUR pada sektor-sektor produktif seperti pertanian, industri pengolahan, dan jasa-jasa.

Dalam rangka meningkatkan penyerapan KUR, BNI menerapkan berbagai strategi, salah satu strategi utama yang dilakukan BNI adalah melalui optimalisasi bisnis value chain, selected target market UMKM Unggulan di masing-masing wilayah, dan nasabah UMKM yang menjadikan BNI sebagai mitra utama dalam operasional usahanya.

Baca Juga: Ada Kuota Rp 300 Triliun, Ini Cara Ajukan KUR Bank Nobu, Jenis Program, dan Limit

Selanjutnya: IHSG Tumbang 1,92% ke 6.258 Hari Ini (21/3), Net Sell Asing Mencapai Rp 2,35 Triliun

Menarik Dibaca: Denpasar Diguyur Hujan Hampir Seharian, Simak Cuaca Besok di Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media
Tag

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×