Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance melihat prospek penyaluran pembiayaan ke sektor produktif masih positif di tahun 2025. Hal ini didorong oleh dukungan pemerintah yang berkelanjutan dalam rangka memperkuat ekonomi nasional serta kebutuhan pembiayaan dari pelaku UMKM.
“Ini terjadi karena adanya dukungan pemerintah yang berkelanjutan dalam rangka memperkuat ekonomi nasional serta kebutuhan pembiayaan dari pelaku UMKM, yang terus meningkat seiring dengan berkembangnya kegiatan usaha mereka,” kata Managing Director Mandala Finance, Christel Lasmana kepada Kontan, Senin (20/1).
Christel menyebutkan, hingga akhir tahun 2024, penyaluran pembiayaan Mandala Finance ke sektor produktif atau UMKM menunjukkan pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 20% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Tingkat NPF Mandala Finance Capai 2,29% hingga Akhir Desember 2024
Selain itu, dia menuturkan bahwa pembiayaan Mandala Finance masih didominasi oleh pembiayaan motor baru dan bekas serta pembiayaan multiguna untuk berbagai kebutuhan, salah satunya sebagai modal kerja sektor produktif UMKM, khususnya segmen usaha yang berskala mikro dan kecil.
Lebih jauh lagi, Christel mengatakan, salah satu strategi yang Mandala Finance lakukan untuk terus meningkatkan pembiayaan produktif terutama sektor produktif dan UMKM adalah melalui pembiayaan berbasis keagenan Mantis yang dapat menjangkau lebih banyak pelanggan hingga ke pelosok yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Tentunya penyaluran pembiayaan tetap kami lakukan dengan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran serta memaksimalkan berbagai produk Mandala, terutama pembiayaan yang bertujuan produktif untuk melayani pelanggan kami dengan lebih baik,” paparnya.
Baca Juga: APPI Proyeksikan Industri Tumbuh 8%-10% pada 2025, Ini Respons Mandala Finance
Sedangkan untuk tantangan dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif di tahun ini, diantaranya yaitu, terkait dengan perpajakan yang masih cukup memberatkan, serta kondisi makroekonomi yang belum stabil hingga saat ini.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menerapkan sejumlah upaya untuk mendorong perusahaan multifinance meningkatkan penyaluran pembiayaan ke sektor produktif di 2025. Sejumlah upaya tersebut telah tertuang dalam roadmap fintech P2P lending 2023-2027 dan perusahaan pembiayaan 2024-2028.
Selanjutnya: 100 Hari Pertama, Prabowo Lebih Baik Dari Jokowi, Tapi Sejumlah Menteri Bermasalah
Menarik Dibaca: Akses Asuransi Menjadi Solusi Melek Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News