Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tidak risau dengan perilaku beberapa bank swasta yang mulai berani menaikkan bunga kredit beberapa pekan belakangan merespon aturan baru Giro Wajib Minimum. Otoritas perbankan meyakini, tindakan bank-bank tersebut akan mental lagi alias luruh kembali bunga kreditnya tergiring kompetisi pasar.
Gubernur BI Darmin Nasution menuturkan, dari hasil pantauan BI yang dipaparkan dalam Rapat Dewan Gubernur BI Selasa kemarin, memang ada beberapa bank swasta yang menaikkan bunga kredit beberapa basis poin.
"Itu hanya coba-coba saja. Saya tahu memang ada beberapa bank swasta yang naik, beberapa basis poin. Sedangkan bank persero dan bank asing tidak naik bunganya. Saya kira itu bukanlah langkah yang tepat dalam situasi ini, karena dia nanti pasti akan tergiring oleh pasar kembali untuk (menurunkan bunga kredit), jadi tidak usah kuatir dengan hal itu," paparnya usai menghadiri acara Indonesia Investment Forum di Jakarta, Rabu (29/9).
Darmin menambahkan, BI belum akan menyiapkan langkah khusus terhadap bank-bank yang sudah berani menaikkan bunga kredit terkait kenaikan GWM primer yang baru berlaku awal November nanti. "Tidak ada (tindakan khusus BI)," katanya.
Seperti diketahui, pasca BI merilis rencana kenaikan GWM primer dari 5% menjadi 8% yang berlaku per November 2010 nanti, beberapa bank tercatat mulai menaikkan bunga kredit. Alasan penaikan bunga kredit ini tak lain sebagai penyesuaian atas meningkatnya biaya dana terkait naiknya setoran GWM primer November nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News