Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara secara individu, loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga di akhir 2019 lalu juga tercatat sedikit melonggar 9 bps (yoy) menjadi 96,03%.
Hal senada juga disampaikan oleh Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja. Ia bilang, likuiditas perbankan swasta terbesar di Indonesia tercatat melonggar cukup signifikan.
Alasan Jahja serupa, di tengah penyebaran virus corona, bank swasta terbesar di tanah sangat berhati-hati melakukan ekspansi kredit. Sebaliknya, pertumbuhan DPK justru mulai bertumbuh sebesar 0,79% (ytd) senilai Rp 704,88 triliun. Sementara kredit dengan nilai penyaluran Rp 574,89 triliun masih tercatat tumbuh negatif 2,26% (ytd).
“Dalam situasi seperti ini, kami tidak bicara ekspansi kredit, meskipun kalau ada permintaan akan kami analisis dengan sangat hati-hati. Sementara LDR kami juga sangat longgar, di kisaran 78%,” katanya kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Antisipasi krisis, Perppu berikan enam kewenangan ini ke Bank Indonesia
Per akhir tahun lalu, LDR BCA tercatat sebesar 80,47%. Mengacu pernyataan Jahja, dalam dua bulan awal 2020 telah melonggar hingga 200 bps.
Pertumbuhan DPK yang mulai terakselerasi, dan upaya bank menahan ekspansi kredit sejatinya memang turut bikin likuditas bank melonggar.
Dari catatan Bank Indonesia pun, per Februari 2020 DPK mulai tercatat terakselerasi dengan pertumbuhan sebesar 7,5% (yoy). Tahun lalu, pertumbuhan tercatat stagnan di bawah 7%.
Sementara kredit bergerak sebaliknya dengan menunjukkan perlambatan. Per Februari 2020 pertumbuhan kredit perbankan sebesar 5,50%. Makin merosot dibandingkan pertumbuhan tahun lalu sebesar 6,08% (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News