kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

QRIS Dapat Menjadi Data Alternatif untuk Penilaian Kelayakan Kredit


Rabu, 05 November 2025 / 15:30 WIB
QRIS Dapat Menjadi Data Alternatif untuk Penilaian Kelayakan Kredit
ILUSTRASI. QRIS bisa menjadi salah satu data pembentuk credit scoring bagi calon borrower di fintech lending, tak terkecuali pelaku UMKM. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mendorong data atau jejak digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bisa digunakan sebagai dasar penilaian kelayakan kredit atau credit scoring, termasuk di fintech peer to peer (P2P) lending.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan pada prinsipnya semua data digital yang bisa menggambarkan perilaku konsumsi masyarakat, seperti QRIS, dapat dijadikan data alternatif untuk penilaian kelayakan kredit atau credit scoring, termasuk di fintech lending.

Nailul menyebut data QRIS juga bisa menjadi salah satu data pembentuk credit scoring bagi calon borrower di fintech lending, tak terkecuali pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Data transaksi lewat QRIS bisa digunakan untuk melihat keberlangsungan bisnis UMKM. Ketika data transaksi meningkat dari hari ke hari, tentu akan menjadi nilai positif di credit scoring-nya," ujarnya kepada Kontan, Selasa (4/11/2025).

Baca Juga: Fintech Samir Nilai Data QRIS Dapat Memperkaya Penilaian Kelayakan Kredit

Begitu juga untuk borrower individu, Nailul berpendapat lewat data QRIS, platform bisa melihat transaksi pembelian si borrower untuk dapat memperkirakan pendapatan per bulannya. Dengan demikian, dia bilang bisa terlihat seberapa besar pendapatan borrower yang bisa digunakan untuk membayar cicilan.

Selain data QRIS, Nailul mengatakan platform fintech lending bisa menggunakan data alternatif lainnya untuk proses credit scoring. Salah satunya adalah data telekomunikasi yang dinilainya juga bisa menunjukkan tingkat pendapatan masyarakat.

"Ketika konsumsi data internet cukup kencang, bisa dilihat kemampuan bayarnya juga meningkat. Namun, jika hanya mengandalkan WiFi, saya rasa itu salah satu indikator tidak layak mendapatkan pinjaman. Perlu data lainnya yang juga bisa digunakan oleh fintech lending untuk credit scoring," kata Nailul.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Juda Agung menjelaskan bahwa dasar credit scoring dibantu oleh teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Oleh sebab itu, dia meyakini AI punya potensi besar dalam memperluas akses keuangan masyarakat.

Baca Juga: Maucash Menilai Jejak Digital QRIS Dapat Jadi Pelengkap Penilaian Kelayakan Kredit

Juda menjelaskan bahwa teknologi AI dapat mengolah jejak digital transaksi keuangan yang tercipta dari penggunaan sistem pembayaran digital, seperti QRIS. Nantinya, data olahan AI tersebut akan menjadi basis alternative credit scoring alias penilaian kredit alternatif.

Juda mencontohkan, pelaku UMKM yang sudah menggunakan QRIS akan meninggalkan jejak digital, seperti besaran pemasukan, pengeluaran, penyimpanan, hingga jumlah pelanggan.

"Jejak-jejak digital keuangan dari si ibu (pelaku UMKM) bisa diubah oleh AI menjadi suatu akses keuangan, ketika ibu itu memerlukan pinjaman dari bank atau pinjaman dari fintech lending, yang sering sekarang disebut dengan alternative credit scoring," ucapnya dalam acara FEKDI & IFSE 2025 di Jakarta, Sabtu (1/11/025).

Juda menilai langkah tersebut sejalan dengan arah kebijakan BI dalam mendorong transformasi digital sistem pembayaran dan memperluas inklusi keuangan.

Selanjutnya: 4 Cara Membersihkan Maskara Waterproof Tanpa Merusak Bulu Mata

Menarik Dibaca: 4 Cara Membersihkan Maskara Waterproof Tanpa Merusak Bulu Mata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×