Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Perbankan Indonesia akan meningkatkan kapasitas pekerjanya di bidang lingkungan hidup melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Peningkatan kapasitas tersebut dapat membuat bank lebih selektif dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan industri yang memiliki dampak pada lingkungan hidup dan sosial serta mengurangi risiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).
Plt Presiden Direktur PT Bank Permata Tbk, Roy Arfandy menyatakan, perseroan akan melatih sumber daya manusia (SDM) jika terjadi peningkatan portofolio di sektor proyek yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sosial.
"Kalau memang ada banyak portofolio, kami akan menambah pelatihan untuk staf kami di Permata," kata Roy di Gedung BI, Jakarta, Senin (26/5).
Sampai saat ini, portofolio kredit sektor energi berkelanjutan di Bank Permata masih sebesar 1%-2% dari total penyaluran kredit. Sedangkan jumlah karyawan yang telah mendapat pelatihan dari KLH baru sebanyak dua orang.
Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk sudah melatih 40 pegawai terkait portofolio di sektor proyek yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sosial. Seluruh pegawai perseroan juga terlibat dalam aktivitas program bina lingkungan.
Direktur Risk Management Bank Mandiri Sentot Sentausa mengungkapkan, pihaknya tengah membiayai lima proyek energi terbarukan dengan total kredit US$ 96 juta.
Proyek tersebut terdiri atas proyek biogas 23,6 MW di Lampung senilai US$ 16 juta, proyek power plant combined cycle 20,6 MW di Batam senilai US$ 40 juta, proyek power plant combined cycle 20 MW senilai US$ 30 juta di Batam, proyek Hydropower 3x3 MW di Cianjur sebesar US$ 8 juta dan proyek Hydropower 2 MW di Wanakaka senilai US$ 3 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News