Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Para bankir jangan terlalu berharap banyak memperoleh laba bersih tinggi untuk kinerja tahun 2017. Meskipun belakangan ini sudah terlihat pertumbuhan laba bersih, namun kinerja tahun depan masih sulit.
Tjandra Lienandjaja, Deputy Head of Equity Research PT Mandiri Sekuritas mengatakan, perbankan tak akan mencatat pertumbuhan laba bersih tinggi karena pertumbuhan kredit masih lambat dan provisi naik.
Perbankan Indonesia mulai mencatat kenaikan kenaikan pendapatan laba bersih. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) tercatat secara umum laba bersih perbankan tumbuh 10,04% menjadi Rp 95,33 triliun per Oktober 2016 dibandingkan posisi Rp 86,63 triliun per Oktober 2015.
Laba bersih berasal dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp 283,43 triliun per Oktober 2016. Pendapatan bunga bersih ini merupakan selisih antara pendapatan bunga sebesar Rp 596,81 triliun dibandingkan beban bunga sebesar Rp 313,37 triliun. Sedangkan laba/rugi operasional sebesar Rp 121,97 triliun.
“Prediksinya pertumbuhan laba bersih di kuartal IV-2016 akan sama seperti pertumbuhan laba bersih di kuartal III-2016,” kata Tjandra, Kamis (22/12). Selanjutnya, untuk tahun 2017, pertumbuhan laba bersih masih akan lambat, karena kredit belum akan naik secara signifikan, dan kredit bermasalah masih belum tuntas sehingga masih ada penambahan provisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
