Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Perbankan melihat prospek bisnis wealth management masih besar di tahun 2024. Sejalan dengan itu sejumlah bank juga optimistis pertumbuhan di segmen bisnis ini akan terus berlanjut dan menambah pundi-pundi pendapatan non bunga bank dari dana nasabah kaya tersebut.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya, yang optimistis bisnis wealth management akan terus tumbuh secara positif. Hal ini bercermin dari realisasi capaian tahun 2023 lalu.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn merinci total Asset Under Management (AUM) Reksadana & Obligasi mencapai lebih dari Rp 190 triliun pada tahun 2023, meningkat lebih dari 40% secara tahunan (year on year/yoy) dari tahun lalu.
Baca Juga: CIMB Niaga Menutup Tahun 2023 dengan Perolehan Kinerja Tertinggi
"Melihat capaian tersebut, kami optimis tren pertumbuhannya akan terus meningkat positif. Ini juga didorong dengan semakin tingginya tingkat literasi keuangan nasabah, serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya berinvestasi," kata Hera kepada Kontan, Rabu (21/2).
Ke depan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis wealth management, Hera menyebut BCA mengutamakan improvement yang menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah atas investasi, dimana BCA terus melakukan inovasi secara digital, penambahan produk terkurasi sebagai opsi investasi nasabah, serta terus melakukan skill up para Relationship Manager.
BCA juga melakukan inovasi secara digital, yaitu mengintegrasikan layanan wealth management melalui fitur Welma ke dalam aplikasi myBCA untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi perbankan dan investasi dalam satu aplikasi.
Baca Juga: Bank Mandiri Targetkan Penjualan ORI025 Mencapai Rp 3 Triliun
"Melalui fitur welma pada aplikasi myBCA, nasabah dapat berinvestasi dengan terjangkau, nasabah juga mendapatkan beragam kemudahan investasi seperti jual-beli produk investasi, kelola portofolio investasi, hingga promo investasi yang menarik," kata Hera.