Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Tingkat efisiensi sejumlah bank mengalami peningkatan tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya. Itu tercermin dari sisi rasio beban operasional terhadap pendapatan bunga bersih alias cost to income ratio (CIR).
Dari sejumlah bank yang sudah melaporkan laporan kinerja 2021, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tercatat yang paling efisien. CIR bank swasta terbesar di Tanah Air ini terus mengalami penurunan ke level 34,9%. Sedangkan tahun 2019, CIR perseroan masih di level 49% dan kemudian turun ke 37,4% pada 2020.
Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan penurunan CIR dari 44,2% pada 2020 ke 43,3%. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menorehkan penurunan dari 53,8% jadi Rp 48,14% dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) turun dari 50,92% ke 48,56%.
Bank Mandir juga menorehkan penurunan CIR tahun lalu ke 47,3% dari 48,1% pada tahun sebelumnya. Namun, CIR tersebut masih naik dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar 45,2%. Kenaikan ini didorong oleh konsolidasi dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang merupakan hasil merger tiga bank syariah pelat merah.
Baca Juga: Melongok Rekomendasi Saham Bank BTN (BBTN) Usai Merilis Kinerja 2021
Vera Eve Lim Direktur Keuangan BCA mengatakan, CIR perseroan dalam dua tahun terakhir terus menurun karena transaksi digital BCA mengalami kenaikan yang tinggi sekali.
"Dalam payment dan pembukaan rekening di BCA sebenarnya sudah digital sekali. Sebanyak 99% transaksi sudah dilakukan lewat mobile banking, internet banking dan ATM," kata Vera baru-baru ini.
Tahun ini, BCA akan terus membangun kapabilitas digitalnya. Tahun lalu, perseroan sudah meluncurkan generasi baru mobile apps, aplikasi merchant, dan meluncurkan aplikasi Halo BCA.
Vera bilang, aplikasi Halo BCA sangat berperan sekali dalam membantu nasabah baru dalam membuka rekening. Sebanyak 90% pembukaan rekening baru sudah lewat online sehingga jika nasabah memiliki keluhan maka akan dilakukan lewat Halo BCA.
Baca Juga: Setahun Merger Saham BRIS Turun Terus, tapi Prospek dan Rekomendasi Sahamnya Menarik
Dalam melakukan akuisisi nasabah baru, BCA tidak menawarkan cashback atau diskon. Namun, Vera mengatakan, pihaknya lebih menawarkan kemudahan, keamanan dan kecepatan dalam bertransaksi.
"Buat kami yang penting dalam akuisisi nasabah bukan jumlah tetapi kualitasnya. Buat apa kita kasih gimmick untuk menambah nasabah jika rekeningnya tidak dipakai menyimpan uang atau transaksi. Di BCA justru kalau selama 6 bulan rekening tidak dipakai bertransaksi biasanya akan langsung ditutup," jelas Vera.
Sementara Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI menjelaskan, penurunan CIR perseroan didukung oleh berkurangnya biaya dana dan melandainya restrukturisasi terkait Covid-19.
Baca Juga: BNGA Usung Lini Digital Demi Genjot Kinerja, Begini Rekomendasi Sahamnya
"Hingga akhir 2021, cost of fund BRI tercatat 2,05% atau turun dari 3,22% pada tahun sebelumnya," ungkapnya pada KONTAN, Senin (14/2).
Untuk menjaga rasio CIR tahun ini, BRI akan terus melakukan pengendalian biaya dana dengan memacu penghimpunan dana murah (CASA).
Adapun penurunan CIR BTN disebut karena perbaikan pendapatan bunga bersih dan inisiasi efisiensi perbaikan bisnis proses di kantor cabang. "Di tahun 2022, kami masih melihat peluang untuk CIR terjaga di bawah 50%," kata Direktur Keuangan, Perencanaan dan Tresuri BTN Nofry Roni Poetra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News