Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,3 triliun di 2019. Target tersebut naik 22,2% dari realisasi laba bersih tahun 2018.
Sementara, sampai Desember 2018, Pegadain tercatat memperoleh laba bersih Rp 2,7 triliun. Realisasi laba tersebut tumbuh 9,4% secara year on year (yoy).
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso optimistis bisa mencapai target tersebut. Karena Pegadaian telah merampungkan skema transformasi dan kerangka kerja terperinci (blue print) Pegadaian dari tahun 2019-2023.
"Di dalam blue print Pegadaian 2019-2023, komposisi portofolio bisnis akan berubah. Awalnya porsi kinerja bisnis gadai dan non gadai sebesar 84% dan 16% secara bertahap menjadi 60% dan 40%, tanpa meninggalkan bisnis utamanya, yaitu bisnis gadai," kata Sunarso, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (31/12).
Hal ini dibarengi peningkatan digitalisasi sistem dan produk yang tujuannya untuk mempercepat dan efisiensi proses bisnis perusahaan. Sepanjang tahun 2018, Pegadaian telah merancang dan melakukan proses transformasi, serta secara paralel mengembangkan inovasi produk dan layanan hingga akhirnya menorehkan kinerja keuangan yang rata-rata tumbuh di atas 9%.
Sunarso menilai bisnis gadai saat ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka bisnis ini menjadi lebih terbuka dan makin kompetitif.
"Hal ini mendorong kami melakukan banyak terobosan berupa inovasi produk dan layanan. Namun, kami tetap menjaga non performing loan atau kredit bermasalah yang makin menurun menjadi 1,3%," terangnya.
Oleh karenanya, ia tetap optimistis akan kinerja Pegadaian di tahun 2019. Meskipun harus menghadapi tantangan karena memasuki tahun politik, tapi Pegadaian tetap percaya bahwa tingkat fundamental ekonomi nasional masih cukup baik.
Perusahaan gadai pelat merah ini akan terus mengembangkan bisnis baru sesuai dengan potensi pasar dan pemanfaatan perkembangan teknologi, serta didukung manajemen risiko yang tepat. Misal, penyaluran digital mikro dan consumer lending.
Pegadaian saat ini terus mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk memperluas pasar dan menunjang pelayanan terhadap nasabah, antara lain Pegadaian Digital Service (PDS), Investasi Emas, Gadai Syariah, Gadai Tanpa Bunga dan memperbanyak jumlah agen Pegadaian untuk memperkuat inklusi keuangan.
Untuk mencapai semua itu, Pegadaian sudah menyiapkan strategi G5star, yaitu Grow core, Grab new business opportunity, Grooming talent, Generation Ztechnology atau the latest technology, serta Great culture.
"Dengan rampungnya transformasi di tubuh Pegadaian, kami harapkan kinerja Pegadaian ke depannya akan semakin bertumbuh pesat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News