Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tidak mau kalah dengan bank lain, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) semakin serius menggarap laku pandai atau branchless banking. Tak tanggung-tanggung, untuk merealisasikan ambisinya membesarkan bisnis ini, BCA bakal menggaet Indepay Networks Private Limited, perusahaan asal India.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, salah satu alasan BCA menggandeng Indepay dikarenakan perusahaan tersebut sudah berhasil menangani finansial inclusion selama beberapa tahun.
Kerjasama ini nantinya diharapkan bisa memperkuat fungsi dan operasional kartu Laku BCA yang saat ini hanya berfungsi sebagai pembukaan dan penutupan rekening.
“Nantinya teknologi dan sistem kontrol database Laku BCA yang meliputi setoran tunai, tarik tunai, inquiry mutasi rekening dan cek saldo bisa dilakukan dengan mudah,” harap Jahja, Selasa (17/11).
Sebagai informasi, pada April 2015 lalu, BCA telah melakukan pilot project laku pandai di Grobogan, Jawa Tengah. Tetapi walau pun sudah berjalan 7 bulan, menurut Jahja, BCA masih mengalami beberapa kendala. Terutama dalam hal keterbatasan jangkauan lokasi yang dirasa terlalu jauh untuk beberapa agen.
Selain itu, beberapa faktor pendukung agen seperti ketersediaan uang tunai, edukasi dan relationship antar agen juga masih menjadi masalah yang harus diselesaikan. “Jadi ada agen yang karena lokasinya terlalu jauh, agen tersebut sudah untuk menarik uang tunai, atau dia takut memegang banyak uang tunai,” katanya.
Tak hanya itu, kata Jahja, masalah sinyal telekomunikasi di lapangan juga masih menjadi kendala untuk penerapan layanan perbankan tanpa kantor ini.
BCA berharap, dengan bekerja sama dengan Indepay, BCA bisa meningkatkan jumlah agennya hingga 3.000 agen dari saat ini yang baru puluhan agen dengan jumlah nasabah sebanyak 3.000. “Ke depannya diharapkan jumlah nasabah laku pandai BCA bisa mencapai 200.000 dengan transaksi sebesar Rp 200 miliar sampai Rp 400 miliar,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News