Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) berupaya meningkatkan modal sesuai yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Guna mencapai target itu, BGTG berencana melakukan rights issue dengan merilis 5,58 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Saham baru itu akan ditawarkan melalui Rencana Penambahan Modal dengan Hak Memberikan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau sebesar 50%. Saham baru dalam PMHMETD memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya.
“Selanjutnya bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETDnya akan terkena dilusi kepemilikan maksimum sebesar 50% dari persentase kepemilikan saham dalam Perseroan,” tulis Sekretaris Perusahaan BGTG Febrina Kenya Savitri dalam keterbukaan informasi pada Senin (15/11).
Baca Juga: Simak peta pemilik baru dari perbankan kecil di Indonesia
Dana yang terhimpun lalu dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan modal minimum bank. Juga akan digunakan sebagai modal kerja pengembangan usaha melalui pemberian kredit, termasuk pemberian kredit dengan layanan digital.
Guna memuluskan rencana penguatan modal ini, BGTG Perseroan telah mengumumkan pemberitahuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 15 November 2021 dan Panggilan akan dilakukan pada 30 November 2021.
Sedangkan Pemegang Saham yang berhak hadir dalam RUPSLB adalah pemegang saham yang tercatat Daftar Pemegang Saham Perseroan dan atau pemegang sub rekening efek pada penutupan perdagangan saham di bursa efek pada tanggal 29 November 2021 atau wakilnya dengan surat kuasa. RUPSLB akan dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2021.
Baca Juga: BNI akan akuisisi bank kecil untuk dukung transformasi digital, siapa yang dibidik?