CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Perkuat Permodalan, Bank BTN Akan Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun


Selasa, 08 Februari 2022 / 13:52 WIB
Perkuat Permodalan, Bank BTN Akan Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk memperkuat permodalan, PT Bank Tabungan Negara Tbk segera menerbitkan surat utang. Bank bersandi BBTN berencana menerbitkan obligasi Rp 1 triliun pada kuartal II atau kuartal III 2022. 

Direktur Keuangan, Perencanaan dan Tresuri BTN Nofry Roni Poetra mengungkapkan, bahwa tahun lalu perusahaan tidak menerbitkan obligasi. Namun untuk tahun ini, perusahaan akan kembali aktif menerbitkannya. 

"Untuk menjaga kontinuitas di pasar obligasi di pasar sekunder obligasi BTN, maka tahun 2022 kami akan menerbitkan sekitar Rp 1 triliun," kata Nofry dalam acara Paparan kinerja BTN Tahun 2021 secara Virtual, Selasa (8/2).

Adapun penerbitan obligasi tersebut diharapkan bisa menyokong pertumbuhan laba sebesar 11% pada 2022. Tercatat laba bersih pada 2021 mencapai Rp 2,37 triliun, atau meningkat 48,3% yoy. 

Baca Juga: Punya Likuiditas Berlebih, BSI Lebih Gencar Salurkan Pembiayaan

Selain laba, perseroan juga membidik pertumbuhan kredit sekitar 9% - 11% tahun ini. Target itu lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan kredit 2021 sebesar 5,66% yoy menjadi Rp 274,83 triliun. 

Untuk mencapai target tersebut, bank pelat merah ini akan memperkuat transformasi sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI). Kemudian menurunkan biaya bunga untuk menambah nilai dari fitur - fitur baru seperti aplikasi mobile banking dan lainnya.  "Kami dorong penabung baru, penabung ritel, yang secara keseluruhan akan menurunkan biaya bunga," terangnya. 

Pada 2025, perusahaan akan ekspansi ke area bisnis baru. Untuk saat ini, 90% kredit disalurkan ke sektor perumahan seperti kredit perumahan rakyat (KPR) dan kredit konstruksi atau KYG (Kredit Yasa Girya). 

Selain kedua kredit tersebut, kata Haru, diversifikasi kredit akan diperluas tapi masih pada ekosistem perumahan. Sehingga masih terkait ekosistem perumahan, transformasi bisnis ritel, dan industri lain seperti bahan bangunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×