Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran wabah virus corona (Covid-19) tidak hanya menekan penyaluran kredit perbankan di sektor yang terkait langsung seperti industri pariwisata dan penerbangan. Penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) juga tidak luput dari infeksi virus tersebut.
Di tengah wabah covid, orang takut untuk berpergian ke luar. Apalagi, saat ini sudah ada himbauan untuk tidak keluar rumah dan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran covid-19. Sementara jika ingin membeli rumah calon konsumen pasti harus meninjau calon lokasi rumah yang hendak dibidik. Di sisi lain, orang saat ini cenderung memilih menyimpan uang di tengah ekonomi yang kian tertekan.
Baca Juga: Ada virus corona, KPR Bank Mandiri masih mampu tumbuh dua digit
PT Bank CIMB Niaga Tbk mengakui bahwa penyebaran Covid-19 juga menekan penyaluran KPR. Namun, bank ini belum memutuskan untuk melakukan pemangkasan target tahun ini karena masih menunggu dan melihat perkembangan ke depan.
Tahun ini, CIMB Niaga menargetkan penyaluran KPR tumbuh double digit. "Penjualan termasuk KPR akan terganggu saat ini karena banyak masyarakat diam di rumah dan tidak membuat transaksi pembelian. Tepati kita monitoring saja, masih terlalu dini untuk menetapkan forecast berapa besar," kata Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB kepada Kontan.co.id, Senin (23/3).
Saat ini, CIMB akan fokus memberikan kemudahan transaksi kepada nasabahnya secara digital sehingga bisa diakses dari rumah. Sepanjang dua bulan pertama tahun ini, CIMB belum merasakan ada dampak negatif virus corona terhadap kredit konsumer. Realisasinya masih tumbuh dua digit baik Kredit kepemilikan Rumah (KPR) maupun Kartu Kredit.
Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan terus melakukan kajian dampak perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 terhadap bisnis perseroan secara keseluruhan, termasuk di segmen KPR.