kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan kredit menggeliat, bank bisa kembali andalkan pendapatan bunga


Minggu, 03 Oktober 2021 / 14:54 WIB
Permintaan kredit menggeliat, bank bisa kembali andalkan pendapatan bunga
ILUSTRASI. Nasabah terlihat di dekat pintu?kantor cabang Bank Tabungan Negara (BTN) di Jakarta, Selasa (3/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan berharap bisa kembali mengandalkan pendapatan bunga seiring menggeliatnya permintaan pembiayaan. Otoritas Jasa keuangan (OJK) mencatatkan kredit per Agustus tumbuh sebesar 1,16% secara year on year (YoY).

Bila dibandingkan akhir tahun lalu atau year to date (ytd) tumbuh 1,91%. Padahal pada bulan Juli, kredit baru tumbuh 0,5% yoy. Secara sektoral, kredit sektor rumah tangga mencatatkan kenaikan terbesar secara bulanan yakni sebesar Rp 4,8 triliun.

Perbankan tercatat akomodatif dalam penyaluran kredit untuk mendukung produk dan komoditas berorientasi ekspor yang tumbuh sebesar 4,92% ytd, sehingga turut mendorong surplus neraca perdagangan Indonesia.

PT Bank Tabungan (Persero) Tbk melihat sumber utama pendapatan masih berasal dari bunga kredit yang rasionya masih di atas 90% dari total pendapatan. Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menilai peningkatan permintaan kredit tentu akan turut mendorong tingkat pendapatan bunga yang lebih baik.

Baca Juga: Transaksi TapCash BNI berangsur membaik seiring pelonggaran PPKM

“Seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan kredit perbankan kembali positif sejak bulan Juni sampai Agustus. Hal tersebut juga tercermin pada pertumbuhan kredit BTN yang pada Agustus 2021 adalah sebesar 6,02% yoy, naik dibandingkan Juni 2021 yang sebesar 5,59% yoy,” ujar Haru kepada Kontan.co.id pada Jumat (1/10).

Kendati demikian, Haru bilang bank tetap meningkatkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income. Guna mendukung BTN dalam mencetak laba yang lebih optimal dan mengurangi tekanan pendapatan akibat kondisi-kondisi tertentu.

“Seperti penurunan Net Interest Margin (NIM) dan meningkatnya risiko kredit, fee based income juga akan terus ditingkatkan. Terlebih pada masa digitalisasi seperti saat ini, BTN melihat banyak peluang dalam meningkatkan fee based income dari berbagai digital platform, selain dari produk-produk lain BTN yang terus berkembang,” jelasnya.

Ia bilang rasio fee based income terhadap total pendapatan BTN telah meningkat sejak awal tahun, dengan posisi 8,37% per Agustus 2021 dibandingkan 7,66% pada Januari 2021.

Baca Juga: BRI telah tutup 283 unit jaringan kantor pada tahun ini

Adapun Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn berharap permintaan kredit terus tumbuh. Hal ini seiring dengan likuiditas bank yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi.

“Di sisi lain, pertumbuhan eksponensial transaksi digital karena sentimen pandemi diharapkan mampu mendorong nasabah untuk mengoptimalkan pemanfaatan layanan digital yang dimiliki BCA,” kata Hera kepada Kontan.co.id pada Sabtu (2/10).

Merujuk laporan keuangan, BCA telah menyalurkan kredit senilai Rp 587,15 triliun hingga Agustus 2021. Nilai itu tumbuh 2,94% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 570,35 triliun.

Adapun pendapatan bunga bersih naik 3,50% yoy dari Rp 33,96 triliun menjadi Rp 35,15 triliun di Agustus 2021. Sedangkan pendapatan komisi dan adminitrasi tumbuh 6,36% yoy dari Rp 8,80 triliun menjadi Rp 9,36 triliun.

Seiya sekata, Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan pada sektor ritel, bank akan mengandalkan pendapatan bunga dan pendapatan berbasis komisi. Terlebih, kredit konsumer CIMB Niaga tetap tumbuh sejak tahun lalu meski diterpa Covid-19.

“Walaupun melambat bila dibanding sebelum Covid-19, namun tahun ini sudah semakin baik permintaan kredit. Kredit pemilikan rumah (KPR) pada Agustus tumbuh 7% yoy dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) melalui CIMB Niaga Auto Finance tumbuh 14,5%. Hanya kartu kredit yang masih negatif,” papar Lani kepada Kontan.co.id.

Melihat kinerja yang masih optimal dan pemulihan ekonomi semakin nyata, CIMB Niaga tetap fokus di kredit. Bank juga tetap mengandalkan pendapatan berbasis komisi dari segmen ritel utamanya banyak datang dari bisnis wealth management seperti bancassurance, reksadana, obligasi, dan transaksi valas.

Selanjutnya: Transaksi kartu e-Money Bank Mandiri tumbuh 20% hingga Agustus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×