CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pertumbuhan kredit 2018, BI 12%-14%, OJK 11%-12%


Minggu, 20 Agustus 2017 / 14:44 WIB
Pertumbuhan kredit 2018, BI 12%-14%, OJK 11%-12%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Dua regulator perbankan optimis pertumbuhan kredit pada 2018 bisa lebih kencang. Ini bisa dilihat dari proyeksi pertumbuhan kredit dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BI memproyeksi pertumbuhan kredit pada 2018 sebesar 12%-14% atau lebih tinggi dari proyeksi 2017 10%-12%. Sedangkan OJK memproyeksi pertumbuhan kredit 2018 sebesar 11%-12% atau lebih tinggi dari proyeksi 2017 sebesar 11,7%.

Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia proyeksi pertumbuhan kredit tahun depan didorong utamanya dari kredit modal kerja dan investasi. "Selain itu dengan selesainya perbankan menyelesaikan kredit bermasalah bisa memacu pertumbuhan kredit lebih kencang," ujar Perry kepada KONTAN, Jumat (18/8).

Pada tahun depan pertumbuhan kredit juga didorong oleh suku bunga kredit yang beberapa sudah mulai berada dilevel satu digit. Terakhir, BI mencatat pertumbuhan kredit modal kerja dan investasi tumbuh masing-masing yaitu 10,9% yoy dan 9,5% yoy. Sedangkan untuk kredit konsumsi BI mencatat permintaan masih rendah, oleh karena itu regulator berusaha mendorong pembiayaan sektor ini.

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, pada tahun depan kredit bisa mencapai 11%-12%. "Hal ini karena pertumbuhan ekonomi sudah diatas 5% pada tahun depan," ujar Wimboh ketika ditemui, Jumat (18/8).

Seiring dengan pertumbuhan kredit, OJK berharap pada 2018 NPL bisa ditekan dibawah 3%. Menurut Wimboh, pendorong kredit pada 2018 salah satunya dari sektor korporasi.

Heru Kristiyana, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK menambahkan pertumbuhan kredit terjadi seiring dengan perbaikan kondisi makro dan harga komoditas. "Pertumbuhan kredit tahun depan diharapkan lebih kencang," ujar Heru kepada KONTAN. Namun memang pertumbuhan kredit tahun depan tergantung realisasi pertumbuhan kredit akhir 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×